Ratusan Kiai Kampung Kecamatan Genuk Dukung Agustin-Iswar untuk Menang di Pilwakot Semarang

Ratusan Kiai Kampung Kecamatan Genuk Dukung Agustin-Iswar untuk Menang di Pilwakot Semarang

Terkini | soloraya.inews.id | Kamis, 21 November 2024 - 17:30
share

Semarang, iNewsSoloraya.id - Ratusan Kiai Kampung di Kecamatan Genuk mendeklarasikan mendukung pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin (Agustin Iswar) di Pilwakot Semarang 2024.

Deklarasi terhadap Paslon nomor urut 01 itu dilakukan di acara 'Istighotsah dan Doa bersama Kyai Kampung Kecamatan Genuk untuk Kemenangan Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin', yang digelar di salah satu rumah tokoh masyarakat Jalan Sembungharjo Raya, Kelurahan Bangetayu Wetan, Genuk, Rabu (20/11/2024) malam.

"Dengan ucapan Bismillahir-raḥmanir-raḥim, kami para kiai kampung dengan ini mendukung dan siap memenangkan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang nomor urut satu Ibu Agustina Wilujeng dan Bapak Iswar Aminuddin".

Demikian salah satu isi dari deklarasi yang dibacakan dan diikuti oleh para kiai yang hadir serta disaksikan langsung oleh paslonnomor urut 01 Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin. 

Selain kiai, dalam acara tersebut juga hadir puluhan tokoh masyarakat, pengasuh pondok pesantren, Anggota DPRD Kota Semarang Adi Subkhan, dan Relawan Semarang Gumuyu (RSG).

Ketua Relawan Semarang Gumuyu, Ady Setiawan mengatakan, para kiai kampung yang hadir telah bersepakat dan berikrar untuk menciptakan suasana Pilwakot Semarang yang damai, tertib dan aman.

"Serta untuk kemanfaatan kiai kampung maka kami bersepakat memberikan dukungan kepada pasangan calon nomor satu Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin untuk memimpin Kota Semarang lima tahun kedepan," ungkap Ady Setiawan, yang juga selaku fasilitator deklarasi tersebut.

Pria yang akrab disapa Mas Wawan ini menyatakan bahwa kemajuan, kehebatan Kota Semarang disebabkan adanya kondusifitas plurarisme yang bersatu, para kiai , warga muslim, dan para santri bisa khidmad dalam beribadah seperti juga pemeluk agama lain dapat menjalankan ajaran agamanya karena pemerintah mampu memberikan keguyuban toleransi antar beragama. Nah, situasi seperti ini hendaknya jangan dirusak karena perbedaan pendapat pilihan dalam Pilkada Kota Semarang," tambahnya.

Mas Wawan menjelaskan kiai kampung yang hadir berasal dari berbagai majelis taklim di Kecamatan Genuk, beberapa di antaranya berasal dari Kelurahan Bangetayu Wetan, Sembungharjo, Banjardowo, Karangroto, Bangetayu Kulon, Kudu dan Kelurahan Muktiharjo Lor.

Mas Wawan juga mengungkapkan alasan para kiai kampung melabuhkan dukungannya kepada Paslon nomor urut 01 tersebut.

"Deklarasi ini adalah kesepakatan bahwa yang kami butuhkan adalah pemimpin yang punya kapasitas, punya program kerja yang dibutuhkan masyarakat, serta yang lebih penting lagi adalah kejelasan bagaimana pemerintahan ke depan bisa hadir memperhatikan para kiai, khususnya yang ada di kampung-kampung atau di wilayah pinggiran," tuturnya.

Apalagi kata Mas Wawan, sosok Agustina Wilujeng mempunyai pengalaman sebagai legislator dari tingkat kota, provinsi hingga DPR RI, ditambah sosok Iswar Aminuddin yang berpengalaman di birokrasi dan dekat dengan para ulama dan kiai.

"Kami juga kembali berpesan untuk urusan Pilkada Walikota jangan dibenturkan dengan keyakinan beragama dan kenyamanan menjalankan syariatnya, karena tugas pemerintah adalah merawat keutuhan persatuan NKRI agar warganya tetap taat beribadah sesuai keyakinan," katanya sebagai himbauan.

Menanggapi deklarasi tersebut, Agustina Wilujeng mengatakan, dukungan dari kiai kampung menjadi penyemangat dan menambah kekuatan Agustin Iswar untuk memenangkan Pilwakot tanggal 27 November mendatang.

"Kami Agustin Iswar mengucapkan banyak terimakasih atas dukungan para kiai, tokoh masyarakat dan para pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Genuk. Tentunya ini jadi tambahan kekuatan bagi kami. Dan kami mohon doa restu agar bisa menjadi pemimpin yang amanah," ucapnya dalam sambutan.

Diakhir acara ditutup dengan pemberian bantuan kepada para pengasuh pondok pesantren dan sejumlah tokoh masyarakat serta beberapa warga kurang mampu.

Topik Menarik