ICMI Surakarta Gelar Seminar Bahas Peran Umat Islam Menuju Indonesia Emas 2045

ICMI Surakarta Gelar Seminar Bahas Peran Umat Islam Menuju Indonesia Emas 2045

Terkini | sleman.inews.id | Selasa, 21 Januari 2025 - 17:10
share

SOLO, iNewsSleman.id - ICMI Surakarta menggelar Seminar dengan tema “Outlook Sosio-Ekonomi Indonesia dan Peran Umat Islam mencapai Indonesia Emas 2045”. Seminar menghadirkan tiga pembicara yang memaparkan gagasan bagaimana umat Islam berperan dalam Menuju Indonesia Emas 2045.

Seminar yang diselenggarakan ICMI Surakarta periode kepengurusan 2024-2029, berlangsung di Ballroom Tower UNS, Selasa (21/1/2025). Seminar sekaligus kick off kegiatan ICMI Surakarta. Seminar dibuka langsung oleh Prof. Irwan Trinugroho, Ph.D sebagai Ketua ICMI Surakarta 2024-2029. Acara seminar dan kick off kegiatan ICMI Surakarta didukung oleh Bank Syariah Indonesia (BSI). 


Ketua ICMI Surakarta 2024-2029, Prof. Irwan Trinugroho, Ph.D. Foto: Ist.
 
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, Internasionalisasi, dan Informasi UNS tersebut menekankan pentingnya peran ICMI dan umat Islam dalam menyongsong dan mencapai Indonesia Emas 2045. Selain itu, pemikiran, ide, dan gagasan ICMI Surakarta dalam berbagai bidang perlu ditulis dan disebarluaskan melalui media online agar bisa diakses oleh seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan. 
 
“Tidak hanya pemikiran, ICMI Surakarta juga perlu berperan aktif langsung terjun di tengah masyarakat agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat,” kata Irwan Trinugroho. 
 
Sementara itu, pembicara pertama yang dihadirkan dalam seminar, Prof. Mudhofir menyinggung bagaimana umat Islam berperan dalam pelestarian lingkungan hidup. Pertama, pentingnya para ulama membuat tafsir tematik tentang lingkungan hidup. Hal ini diperlukan karena kecenderungan umat Islam saat ini tidak menjadikan lingkungan hidup dan kerusakannya sebagai sesuatu yang penting dan mendukung ibadah dan kehidupan akherat.
 
 

“Kedua, perlu juga disusun khutbah-khutbah yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, bahaya kerusakan lingkungan dan keberlanjutan. Oleh karena itu, diperlukan pegiat-pegiat lingkungan yang mendukung diseminasi peran agama di bidang lingkungan hidup,” kata Mudhofir. 

Pembicara kedua, Prof. Muhammad Da’i menyinggung daya saing umat Islam di bidang iptek yang masih tertinggal. Umat Islam perlu merubah mindset bahwa yang namanya ibadah tidak hanya salat, mengaji, dan puasa saja. 

“Bekerja, berinovasi, dan belajar yang memakan porsi waktu lebih besar dalam hidup ini, perlu diartikan sebagai bagian dari ibadah,” kata Muhammad Da’i. 

Wakil Rektor Bidang Keuangan, Aset & Administrasi Umum UMS tersebut juga menekankan untuk mengatasi daya saing SDM yang tertinggal di kalangan masyarakat, maka ummat Islam perlu memberdayakan masyarakat yang kesulitan mencari pekerjaan. 

Pembicara ketiga Tastaftiyan Risfandy, Ph.D  yang juga Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FEB UNS, menyebut bahwa kemiskinan dan ketimpangan di kalangan masyarakat Indonesia bisa diatasi dengan pendidikan gratis, program makan bergizi gratis, program-program di perbankan dan masjid, serta dimulai dari keluarga sebagai tempat mendidik anggota keluarga. 

Selain seminar, juga terdapat agenda diskusi mengenai program kerja bidang-bidang yang dimiliki oleh ICMI Surakarta, yaitu Bidang Pendidikan, Kebudayaan, Penguatan Karakter Bangsa, Kerja sama, Komunikasi dan Transformasi Digital, dan Iptek dan Imtaq. 

Topik Menarik