Siapa Penasihat Ekonomi Trump yang Paling Berpengaruh Sehingga Kebijakannya Sangat Kontroversial?

Siapa Penasihat Ekonomi Trump yang Paling Berpengaruh Sehingga Kebijakannya Sangat Kontroversial?

Ekonomi | sindonews | Selasa, 8 April 2025 - 07:52
share

Salah satu penasihat ekonomi yang paling berpengaruh dalam kebijakan tarif Presiden Donald Trump adalah Peter Navarro, yang menjabat sebagai Direktur Kantor Kebijakan Perdagangan dan Produksi Nasional (Office of Trade and Manufacturing Policy).

Sebagai seorang ekonom yang vokal, Navarro mendukung kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis, terutama penerapan tarif tinggi terhadap produk impor, dengan fokus utama pada barang-barang dari China. Navarro dikenal karena pandangannya yang keras terhadap perdagangan internasional dan sering berargumen bahwa Amerika Serikat perlu mengurangi defisit perdagangan dengan negara-negara besar, seperti China.

Pandangan ini memengaruhi keputusan Trump terkait tarif, yang sering menjadi titik perdebatan dan kontroversi dalam kebijakan luar negeri AS, terutama dalam bentuk "Perang Dagang." Selama masa jabatan pertama Trump, Navarro memegang peranan penting dalam mendorong penerapan tarif secara agresif. Ia juga dikenal dengan gaya komunikasi yang keras, bahkan menanggapi perselisihan perdagangan dengan negara-negara sekutu AS dengan bahasa yang tegas.

Pada 2018, setelah ketegangan dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Navarro menyebut para pemimpin asing yang terlibat dalam diplomasi dengan Trump sebagai orang-orang yang akan mendapat tempat khusus di neraka. Namun, meski memiliki pengaruh besar, Navarro bukan satu-satunya penasihat ekonomi yang memberikan nasihat kepada Trump.

Larry Kudlow, yang menjabat sebagai Kepala Dewan Ekonomi Nasional (Council of Economic Advisers), lebih mendukung kebijakan pasar bebas. Kudlow sering kali berbeda pendapat dengan Navarro dalam beberapa aspek kebijakan ekonomi, namun tetap berperan dalam membentuk arah kebijakan ekonomi Trump.

Navarro juga menjadi tokoh yang kontroversial di luar kebijakan perdagangan. Ia pernah dijatuhi hukuman empat bulan penjara atas tuduhan tidak memenuhi panggilan dari komite DPR yang menyelidiki insiden 6 Januari di Gedung Kongres AS. Namun, setelah dibebaskan, Navarro kembali aktif di panggung politik, bahkan berbicara di Konvensi Nasional Partai Republik dengan mengatakan, "Saya masuk penjara agar Anda tidak perlu melakukannya."

Seiring dengan kembalinya Trump untuk masa jabatan kedua, Navarro diangkat kembali sebagai penasihat senior untuk bidang perdagangan. "Posisi ini memanfaatkan pengalaman Peter yang luas di Gedung Putih, sambil memanfaatkan keahliannya di bidang analisis kebijakan dan media," ujar Trump melalui akun Truth Social dikutip dari AP, Selasa (8/4).

Di samping itu, Trump juga mengumumkan sejumlah perubahan posisi dalam pemerintahan keduanya, termasuk menunjuk Paul Atkins, seorang veteran industri keuangan, sebagai Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa, serta David Warrington, pengacara pribadi Trump, sebagai penasihat Gedung Putih.

Navarro, yang telah lama mengkritik pengaturan perdagangan dengan China dan berpendapat bahwa tarif yang diterapkan pada produk impor adalah langkah yang diperlukan untuk melindungi industri domestik AS. Setelah memperoleh gelar doktor ekonomi dari Universitas Harvard, ia menjabat sebagai profesor ekonomi di Universitas California, Irvine dan mencalonkan diri sebagai walikota San Diego pada 1992, meskipun kalah.

Selama masa jabatan Trump, ia sering berargumen bahwa kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis akan menguntungkan AS dalam jangka panjang, meskipun kebijakan tersebut sering kali memicu ketegangan dengan negara-negara mitra perdagangan utama.

Kontroversi seputar kebijakan tarif yang didorong oleh Navarro masih berlanjut, dengan banyak pihak yang mengkritik dampaknya terhadap ekonomi global dan hubungan internasional. Namun, pengaruh Navarro dalam pembentukan kebijakan ekonomi Trump tidak bisa dipungkiri, dan kebijakannya terus menjadi topik perdebatan yang hangat.

Perubahan posisi dalam pemerintahan Trump tidak hanya terbatas pada bidang perdagangan. Trump juga mengumumkan pemilihan sejumlah tokoh baru untuk posisi penting, seperti Billy Long, mantan anggota DPR, sebagai komisaris IRS, dan Frank Bisignano, CEO Fiserv, sebagai komisaris Administrasi Jaminan Sosial.

Di luar Gedung Putih, Trump juga meminta Michael Whatley untuk tetap menjabat sebagai ketua Komite Nasional Partai Republik, sementara sejumlah posisi lainnya diisi oleh tokoh-tokoh yang memiliki pengalaman dan dukungan dalam bidang yang relevan dengan agenda politik Trump. Kebijakan dan keputusan-keputusan yang diambil oleh Trump dan penasihat ekonominya, termasuk Peter Navarro, tetap menjadi sorotan dan terus memicu perdebatan di kalangan politisi, ahli ekonomi, dan publik di seluruh dunia.

Topik Menarik