Tol Japek Arah Cikampek Padat, Rest Area KM 57 Berlakukan Buka-Tutup Siang Ini

Tol Japek Arah Cikampek Padat, Rest Area KM 57 Berlakukan Buka-Tutup Siang Ini

Nasional | sindonews | Sabtu, 29 Maret 2025 - 06:35
share

Banjir melanda kawasan perumahan di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, sejak Jumat (28/3/2025) malam. Pagi tadi satu rumah ambruk, sementara puluhan rumah lainnya masih terendam air dengan ketinggian mencapai 30 cm.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo masih melakukan pendataan terkait kerugian akibat bencana ini.

Peristiwa ini terjadi di Perumahan Bumi Progo Sejahtera, Dusun Karangtengah Kidul, Kalurahan Margosari, Kapanewon Pengasih. Warga merekam detik-detik ambruknya sebuah rumah yang tergerus aliran Sungai Serang. Tanah di bawah rumah tersebut terkikis, menyebabkan bangunan runtuh dan terseret ke bantaran sungai. Beberapa rumah lainnya juga masih tergenang air dengan ketinggian antara 10 hingga 30 cm.

Banjir yang menerjang wilayah ini dipicu oleh jebolnya tanggul Sungai Serang, yang berlokasi di dekat Jembatan Dayakan, sekitar 100 meter dari perumahan. Kejadian serupa telah terjadi sebelumnya, namun banjir kali ini disebut sebagai yang terparah.

Sejumlah warga yang terdampak sempat mengungsi ke tempat yang lebih aman. Menurut kesaksian Sarji, seorang warga setempat, air datang secara tiba-tiba pada Jumat malam dan terus meninggi hingga lebih dari satu meter.

"Penghuni langsung menyelamatkan diri, yang penting nyawa selamat. Saat ditinggal, pintu rumah sudah dikunci, tapi karena derasnya air, pintu jebol dan seluruh harta benda dalam rumah terendam," ujarnya, Sabtu (29/3/2025).

Bupati Kulonprogo, Agung Setyawan mengungkapkan, proses evakuasi dilakukan bersama Tim SAR hingga pukul 01.00 WIB. "Sebagian warga semalam mengungsi, namun pagi ini mereka sudah mulai kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah," ujarnya.

Banjir menggenangi seluruh kawasan perumahan yang terdiri dari 270 unit rumah dengan jumlah warga terdampak mencapai 411 jiwa, yang terdiri dari 160 kepala keluarga (KK), 214 laki-laki, dan 197 perempuan. Sebagian warga memilih mengungsi ke rumah tetangga dan keluarga yang lebih aman.

Pemerintah Kabupaten Kulonprogo telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk BPBD, PMI, relawan, Basarnas, dan Dinas Sosial setempat untuk menangani dampak banjir. Proses pemulihan masih berlangsung, termasuk pendataan kerugian yang dialami warga.

Dengan kejadian ini, masyarakat di sekitar Sungai Serang diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama dalam menghadapi potensi banjir susulan. Pemerintah juga berencana untuk melakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian banjir guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Topik Menarik