RUPST BRI Digelar Hari Ini: Bagi Dividen dan Perombakan Direksi Jadi Agenda Utama
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI dijadwalkan bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2025 pada hari ini, Senin (24/3/2025) pukul 14.00 WIB. Dua agenda utama yang menjadi sorotan, yaitu pembagian dividen dan perubahan direksi.
Mengutip dokumen Bahan Mata Acara RUPST 2025 BRI, perseroan kali ini memiliki 10 mata acara RUPST mulai dari pembahasan kinerja keuangan hingga perubahan susunan pengurus.
Salah satu agenda penting dalam RUPST kali ini adalah penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2024. BRI mencatatkan laba tahun berjalan konsolidasian sebesar Rp60,15 triliun.
Manajemen BRI mengusulkan untuk membagikan dividen dengan payout ratio sekurang-kurangnya sebesar 85 dari laba bersih tersebut, termasuk dividen interim yang telah dibagikan. Pada 15 Januari 2025, BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp135 per saham atau total Rp20,33 triliun.
Agenda lain yang menjadi sorotan adalah perubahan susunan pengurus perseroan. Direksi dan Dewan Komisaris BRI diangkat dan diberhentikan oleh RUPS yang dihadiri oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna.
Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dari calon yang diajukan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna. Artinya, keputusan akhir mengenai susunan direksi dan komisaris berada di tangan pemegang saham mayoritas.
Agenda lainnya adalah laporan realisasi penggunaan dana Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Tahap III Bank BRI Tahun 2024. Realisasinya mencapai Rp2.495.193.000.000. Kemudian mata acara keenam adalah persetujuan pengkinian Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan) BRI.
Sebelumnya perseroan telah membuat Recovery Plan tahun 2017 meliputi asesmen materialitas, penentuan opsi pemulihan dan simulasi stress test dengan berbagai skenario.Mata acara lainnya yakni penetapan plafon (limit) hapus tagih atas piutang pokok macet yang telah dihapus buku. Hal ini sebagai implementasi Peraturan Pemerintah (PP) No 47 Tahun 2024.
Selanjutnya agenda kedelapan yaitu persetujuan atas rencana pembelian kembali saham (buyback) dan pengalihan saham hasil buyback yang disimpan sebagai saham treasuri (treasury stock) perseroan. Jumlah nilai seluruh buyback diperkirakan sebesar-sebesarnya Rp3 triliun dan akan diselesaikan paling lama 12 bulan sejak tanggal Rapat.
Adda juga agenda lainnya yakni perubahan Anggaran Dasar perseroan, dalam rangka penyesuaian dengan peraturan perundang-undangan antara lain Peraturan OJK No 17 Tahun 2023.