4 Orang Jemaah Umrah Korban Tewas Bus Terbakar Ternyata Sekeluarga asal Semarang
Satu keluarga terdiri 4 orang merupakan jemaah umrah yang tewas akibat kecelakaan lalu lintas bus terbakar di Arab Saudi pada Kamis waktu setempat, berasal dari Kota Semarang. Mereka tinggal di Perumahan Villa Pinus, Banyumanik, Kota Semarang.
Para tetangga mengenalnya sebagai pribadi yang baik, keluarga yang aktif di lingkungan. Sementara, salah satu keluarga korban menyebut jenazah mereka ini akan dimakamkan di Arab Saudi.
Informasi yang dihimpun, 4 korban itu masing-masing: Dawam Mahmud (48), Ade Sumiarsih (44) yang merupakan pasangan suami istri dan 2 putri mereka yakni Areline Nawallya Adam (22) alias Aurel dan Audrya Malika Adam (16) alias Odie.
“Rumah almarhum di Banyumanik, berangkatnya 3 hari sebelumnya rencana mau Idulfitri sekalian di sana (Arab Saudi),” kata Erma Rudita kakak ipar korban kepada wartawan di rumah duka di Banyumanik Semarang.
Erma Rudita sehari-hari tinggal di Jakarta. Istri Erma adalah kakak kandung dari Ade Sumiarsih, korban meninggal dunia.
Dia menyebut mengetahui informasi itu dari media sosial dan dia mencari tahu ke beberapa kanal media, dan ternyata benar. Termasuk pula kabar itu datang dari pihak biro travel.
“Rencana dimakamkan di sana, kami sudah urus suratnya nggak pulang. Belum ada informasi resmi tentang kronologi kejadian,” sambungnya.
Salah satu tetangga korban Mono Yunianto mengemukakan dia bertemu korban terakhir pada hari Sabtu pekan lalu ketika diadakan peringatan Nuzulul Quran.
“Kegiatan itu mendatangkan anak-anak panti asuhan, kami koordinasikan dengan almarhum dan disupport penuh sama almarhum. Dari pertemuan itu kami tidak pernah ada firasat apapun dari almarhum,” kata Mono Yunianto.
Setelah kegiatan itu, kata dia, almarhum berangkat ke Jakarta baru ke Arab Saudi. Sempat berpamitan kepada warga akan melaksanakan ibadah umrah.
Almarhum tinggal di Villa Pinus RT17/RW06, Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Ketua RT setempat Wira Putra Jasa mengenang almarhum Dawam Mahmud sebagai orang yang aktif berkegiatan di lingkungan.
“Beliau dari masa ke masa jadi pengurus RT karena gercep (gerak cepat) kalau merespons sesuatu, aktif juga di kegiatan keagamaan,” kata Wira.
Dia mengemukakan di lingkungan ada musala, almarhum adalah salah satu penggeraknya. Selain itu, almarhum dikenal sebagai pribadi yang juga suka berolahraga, seperti lari dan bersepeda, mengajak warga pola hidup sehat.
“Beliau adalah sosok yang positif di duniawi maupun rohani,” ujarnya.