Trump Siap Bertemu Putin Kapan Saja untuk Bahas Perang Rusia-Ukraina
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump siap bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin kapan saja untuk membahas penyelesaian diplomatik atas konflik antara Moskow dan Kiev.
Dalam konferensi pers di Gedung Putih pada hari Selasa (21/1/2025), Trump mengulangi klaim sebelumnya bahwa jika dia menjadi presiden pada tahun 2022, krisis Ukraina “tidak akan pernah terjadi.”
“Rusia tidak akan pernah masuk ke Ukraina. Saya memiliki pemahaman yang sangat kuat dengan Putin,” tegas Trump.
Trump menggambarkan pemimpin Rusia itu sebagai “cerdas” dan bersikeras, “Putin melancarkan operasi militer di negara tetangga itu hanya karena dia tidak menghormati (Presiden AS saat itu Joe) Biden.”
Kepala negara AS itu kembali menegaskan dia sekarang tertarik untuk segera menemukan cara menghentikan konflik Ukraina, dengan mengatakan, “Saya ingin melihat itu berakhir.”
“Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ingin berdamai. Ia telah mengatakan itu kepada saya dengan sangat tegas… tetapi butuh dua orang untuk berdansa,” jelas Trump.
Ketika ditanya kapan dia akan mengadakan pembicaraan tatap muka dengan Putin, dia menjawab dengan mengatakan, "Kapan pun mereka mau, saya akan bertemu."
"Kami sedang berbicara dengan Zelensky. Kami akan berbicara dengan Presiden Putin segera dan kita akan melihat bagaimana semuanya terjadi," tegas presiden AS tersebut.
Trump juga mengatakan Washington "kemungkinan" akan memberikan sanksi tambahan pada Moskow jika Kremlin menolak terlibat dalam pembicaraan damai, dan pemerintahannya akan "meneliti" kemungkinan untuk menyediakan lebih banyak senjata ke Ukraina.
Selama pertemuan Dewan Keamanan Nasional Rusia pada hari Senin, Putin memuji niat Trump untuk melanjutkan kontak antara Rusia dan AS, yang telah dihentikan oleh pemerintahan Biden.
Namun, dia menekankan dialog hanya dapat terjadi atas dasar "yang setara dan saling menghormati."
“Pemerintah Rusia telah mencatat pernyataan Trump tentang keinginan Washington untuk memulihkan hubungan komunikasi dan tentang perlunya melakukan segala hal untuk mencegah Perang Dunia Ketiga," tegas Putin.
"Tentu saja, kami menyambut baik sikap seperti itu dan mengucapkan selamat kepada presiden AS terpilih atas pelantikannya," ungkap dia.
Kremlin belum dihubungi oleh Gedung Putih untuk menjadwalkan panggilan telepon antara Putin dan Trump, menurut ajudan kebijakan luar negeri presiden Rusia Yury Ushakov pada hari Selasa.
Moskow "menindaklanjuti laporan media... bahwa Trump diduga memerintahkan timnya menghubungi Rusia," tegas Ushakov, seraya menambahkan Kremlin terbuka untuk berdiskusi dengan pemerintahan AS yang baru.