PBNU Kutuk Serangan Israel ke Gaza saat Gencatan Senjata
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengutuk keras serangan Israel ke Gaza, Palestina yang dilakukan meskipun sudah ada kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. Serangan ini dilaporkan mengakibatkan ratusan orang tewas.
“Kita mengutuk keras serangan itu. Sebenarnya kita berharap gencatan itu bisa berlaku permanen, tapi Israel seperti biasa selalu melakukan pelanggaran,” ujar Ketua PBNU Bidang Keagamaan PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur, Sabtu (18/1/2025).
Gus Fahrur pun menegaskan seharusnya ada protes dari dunia internasional terkait tindakan biadab Israel. Dia juga meminta agar Indonesia terus menyuarakan di forum-forum internasional agar kekejaman Israel bisa dihentikan.
“Mungkin pemerintah Indonesia bisa turut menyuarakan di forum-forum internasional, agar kebengisan Israel ini bisa dihentikan dengan berbagai upaya resolusi dan tindakan konkret dari negara internasional,” tambahnya.
Diketahui, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani telah mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada Rabu (15/1/2025) lalu. Namun, kesepakatan itu berlaku mulai Minggu (19/1/2025).
Meski begitu, serangan Israel juga masih terus dilancarkan ke Gaza. Bahkan, korban tewas di Gaza naik menjadi 103 orang sejak kesepakatan gencatan senjata diumumkan. Tidak hanya itu, sebanyak 264 orang juga dilaporkan mengalami luka-luka.