5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Pelantikan Donald Trump, dari Waktu Hingga Tamu Penting
WASHINGTON – Donald Trump pada Senin, (20/1/2025), akan kembali diambil sumpahnya untuk memulai masa jabatan keduanya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Ini merupakan kebangkitan dari Trump yang masa depan politiknya sempat dianggap ‘habis’ menyusul kekalahannya pada Pemilihan Presiden AS pada 2020, yang diliputi tuduhan kecurangan yang memicu penyerbuan gedung Capitol AS oleh pendukungnya pada 6 Januari 2021.
Namun, di tengah banyaknya masalah hukum dan dakwaan yang dihadapinya, Trump berhasil mendapatkan dukungan untuk memenangi Pilpres AS November 2024 atas calon Demkorat Kamala Harris. Bahkan, Trump mengungguli Kamala Harris secara telah dan memenangi baik pemungutan suara Electoral College dan pemungutan suara rakyat.
Kini Trump akan kembali dilantik dalam sebuah upacara pengambilan sumpah yang akan digelar di Gedung Capitol AS di Washington, yang diserang pendukungnya empat tahun lalu.
Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS ke-47:
1. Upacara Pelantikan
Di Amerika Serikat, pelantikan presiden adalah saat seorang presiden terpilih mengambil sumpah jabatan dan secara resmi memulai masa jabatan empat tahun mereka.
Untuk mengambil sumpah, presiden terpilih biasanya meletakkan tangannya di atas Alkitab, meskipun beberapa orang memilih buku lain yang memiliki makna spiritual atau politik. Sumpah jabatan itu berasal dari Pasal II Bagian I Konstitusi AS, yang berbunyi:
“Saya bersumpah dengan sungguh-sungguh bahwa saya akan menjalankan Jabatan Presiden Amerika Serikat dengan setia, dan akan, dengan kemampuan terbaik saya, melestarikan, melindungi, dan membela Konstitusi Amerika Serikat.”
Setelah mengucapkan sumpah jabatan, presiden baru menyampaikan pidato pelantikan kepada kerumunan pendukung, pejabat pemerintah, dan pejabat asing yang berkumpul.
2. Buku yang Digunakan dalam Pengambilan Sumpah Trump
Pada pengambilan sumpah masa jabatan pertamanya pada 20 Januari 2017, Donald Trump menggunakan Alkitab yang sama yang digunakan oleh Abraham Lincoln pada 1861. Ia juga menggunakan Alkitab kedua, yang diberikan oleh mendiang ibunya, Mary Anne MacLeod Trump.
Laporan media mengindikasikan bahwa Trump kemungkinan akan menggunakan kombinasi buku yang sama tahun ini: Alkitab Lincoln, ditambah satu dari ibunya.
3. Waktu dan Tempat Pelantikan Donald Trump
Pelantikan akan dilaksanakan pada Senin, 20 Januari 2025 pukul 12 siang Waktu Timur (EST) atau sekira Selasa, 21 Januari, pukul 1 dini hari WIB.
Upacara tersebut awalnya direncanakan akan berlangsung di luar ruangan, di sisi barat Gedung Capitol AS, menghadap taman yang disebut National Mall, di Washington, DC, namun suhu dingin memaksa acara dipindahkan ke dalam ruangan. Trump telah mengumumkan bahwa upacara pelantikan akan dipindahkan ke rotunda Capitol, di bawah kubah setinggi 88 meter.
Selain Trump Presiden AS lain yang juga dilantik di rotunda adalah Ronald Reagan pada 1985. Saat itu Reagan, yang juga dilantik untuk masa jabatan kedua, juga menghadapi cuaca dingin.
Namun, presiden lain telah mengadakan upacara pelantikan mereka di bagian lain Capitol, seperti di dalam ruang Senat, meskipun upacara di luar ruangan semakin menjadi hal yang umum.
4. Tamu Undangan Pelantikan Trump
Daftar tamu undangan pelantikan Presiden AS selalu menarik perhatian, begitu juga dengan upcara pengambilan sumpah Trump kali ini.
Tiga mantan presiden AS — Barack Obama, George W Bush, dan Bill Clinton — akan hadir. Begitu pula para pemimpin pemerintahan yang akan segera berakhir, Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.
Sejumlah pemimpin dan tokoh kenegaraan termasuk Presiden Argentina Javier Milei, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, politisi Prancis Eric Zemmour, dan Anggota Parlemen Inggris Nigel Farage semuanya diharapkan untuk berpartisipasi, demikian dilaporkan Al Jazeera.
Presiden China Xi Jinping telah menyatakan tidak akan hadir meski diundang, sementara Presiden Rusia Vladimir Putin tidak diundang pada acara pelantikan ini.
Pemindahan upacara ke ruang tertutup itu menyebabkan pembatasan jumlah peserta yang dapat hadir. Hampir 250.000 tamu memiliki tiket untuk acara luar ruangan tersebut, tetapi Trump telah mendorong para pendukungnya untuk menonton siaran langsung di Capitol One Arena, tempat ia akan tampil di kemudian hari, demikian dilaporkan Al Jazeera.
5. Kontroversi Bendera AS DIkibarkan Setengah Tiang
Hal lain yang juga unik pada pelantikan Trump adalah kontriversi terkait pengibaran bendera AS setengah tiang di Gedung Capitol.
Ini berkaitan dengan penghormatan bagi mantan Presiden AS Jimmy Carter yang meninggal dunia pada 29 Desember di usia 100 tahun. Sesuai tradisi, bendera AS diturunkan di gedung-gedung federal untuk masa berkabung selama 30 hari setelah kematian Presiden atau mantan Presiden AS.
Tetapi periode 30 hari itu bertepatan dengan pelantikan, dan Trump berkeberatan dengan pengibaran bendera setengah tiang pada upacara pelantikannya. Akhirnya, sesuai permintaan dari Pimpinan DPR AS Mike Johnson, bendera AS akan kembali dikibarkan satu tiang penuh pada hari pelantikan, tetapi akan kembali diturunkan setengah tiang pada hari berikutnya.
Ini menandai perubahan dalam tradisi kepresidenan. Sebelumnya, bendera tetap diturunkan selama masa berkabung penuh, seperti yang terjadi pada 1973, ketika Presiden Richard Nixon mengambil sumpah jabatannya yang kedua sementara negara menghormati salah satu pendahulunya, Harry Truman.