Ribuan Tentara Ukraina Kabur dari Brigade yang Dilatih Prancis, Ogah Melawan Rusia

Ribuan Tentara Ukraina Kabur dari Brigade yang Dilatih Prancis, Ogah Melawan Rusia

Global | sindonews | Jum'at, 3 Januari 2025 - 10:41
share

Ribuan tentara Ukraina terungkap telah melarikan diri dari sebuah brigade yang dilatih Prancis. Mereka juga tidak pergi berperang melawan pasukan Rusia.

Jurnalis terkemuka Yuriy Butusov menulis pada bulan Desember bahwa 1.700 tentara Kyiv telah melarikan diri dari brigade tanpa pergi berperang melawan Moskow, dan sekitar 50 tentara telah melarikan diri saat berlatih di Prancis.

Ukraina telah membuka penyelidikan kriminal atas desersi dan "penyalahgunaan kekuasaan" setelah laporan jurnalis itu muncul.

Brigade Mekanik ke-155, yang dijuluki "Anne of Kyiv", adalah salah satu dari beberapa kelompok militer yang dibentuk tahun lalu saat Ukraina berusaha meningkatkan persiapan untuk kemungkinan serangan Rusia yang baru.

Unit tersebut akan terdiri dari 4.500 tentara, di mana Prancis melatih sekitar setengah dari mereka dan menyediakan peralatan tempur. Namun, pengembangannya telah dipenuhi dengan masalah termasuk apa yang digambarkan oleh seorang anggota Parlemen sebagai manajemen yang buruk.

Biro Investigasi Negara Ukraina mengatakan telah membuka penyelidikan kriminal atas penyalahgunaan kekuasaan oleh seorang pejabat militer dan desersi, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

"Investigasi masih berlangsung. Masih terlalu dini untuk membicarakan hasil awal apa pun," kata juru bicara biro tersebut, Tetiana Sapian, kepada AFP yang dilansir Jumat (3/1/2025).

Anggota Parlemen Mariana Bezugla mengatakan bulan lalu bahwa brigade tersebut telah dibubarkan dan didistribusikan kembali ke unit lain.

Dia menyalahkan apa yang disebutnya sebagai kurangnya "koordinasi struktur komando."

"Bahkan upaya Prancis untuk menjadikan brigade tersebut terspesialisasi tidak dapat menyelamatkannya dari keputusan militer yang buruk dari para jenderal kita, yang akhirnya membubarkan unit tersebut," katanya.

Tentara Ukraina menghadapi ketidakpastian yang signifikan pada tahun 2025.

Moskow menggelontorkan sumber daya untuk invasinya yang hampir tiga tahun dan ketidakpastian menggantung atas bantuan Amerika Serikat (AS) di masa mendatang untuk Kyiv ketika Presiden terpilih Donald Trump menjabat akhir bulan ini.

Sementara itu pasukan Rusia maju hampir 4.000 kilometer persegi (1.500 mil) di wilayah Ukraina tahun lalu, menurut analisis AFP terhadap data dari Institut Studi Perang (ISW), saat tentara Kyiv berjuang dengan kekurangan dan kelelahan personel kronis.

Topik Menarik