Serangan Israel Tewaskan 70 Warga Palestina, Mayoritas Anak-Anak dan Wanita
GAZA - Petugas medis Palestina, pada Sabtu (4/1/2025), menyatakan serangan militer Israel di Jalur Gaza telah menewaskan 70 orang selama sehari terakhir. Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.
1. Tewaskan 17 Orang
Petugas medis menyatakan, setidaknya 17 korban di antaranya tewas serangan udara di dua rumah di Kota Gaza, yang pertama menghancurkan rumah keluarga Al-Ghoula pada dini hari.
"Sekitar pukul 2 pagi, kami terbangun oleh suara ledakan besar," kata Ahmed Ayyan, seorang tetangga, melansir Reuters, Minggu (5/1/2025).
Ia menambahkan, ada 14 atau 15 orang tinggal di rumah itu.
"Sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak. Mereka semua warga sipil, tidak ada seorang pun di sana yang menembakkan rudal atau dari pihak perlawanan," kata Ayyan.
Warga kemudian menyisir reruntuhan untuk mencari korban selamat yang terjebak di bawah reruntuhan. Petugas medis mengatakan beberapa anak termasuk di antara mereka yang tewas. Beberapa api dan jejak asap masih mengepul dari perabotan yang terbakar di reruntuhan beberapa jam setelah serangan.
Belum ada komentar langsung dari militer Israel tentang insiden tersebut.
2. Serangan Lainnya di Gaza
Dinas Darurat Sipil Palestina mengatakan serangan lain terhadap sebuah rumah di Kota Gaza menewaskan lima orang pada Sabtu malam. Sedikitnya 10 orang lainnya dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan.
Militer Israel sebelumnya mengatakan pasukannya telah melanjutkan operasi mereka minggu ini di kota Beit Hanoun di tepi utara daerah kantong itu, tempat tentara telah beroperasi selama tiga bulan. Israel mengklaim telah menghancurkan kompleks militer yang telah digunakan oleh Hamas.
Petugas medis mengatakan, sedikitnya enam warga Palestina lainnya tewas dalam serangan Israel di Jabalia di utara dan dekat kota pusat Deir Al-Balah.
Kematian pada Sabtu membuat jumlah korban menjadi 70 sejak Jumat, kata pejabat kesehatan Palestina.
3. Dorongan Gencatan Senjata
Israel Perkuat Dataran Tinggi Golan, Satu Perlintasan Perbatasan Lebanon-Suriah Tetap Dibuka
Dorongan baru sedang dilakukan untuk mencapai gencatan senjata dalam perang antara Israel dan Hamas serta memulangkan sandera Israel sebelum Presiden terpilih AS Donald Trump menjabat pada 20 Januari.
Mediator Israel dikirim untuk melanjutkan pembicaraan di Doha yang ditengahi oleh mediator Qatar dan Mesir, dan pemerintahan Presiden AS Joe Biden, yang membantu menengahi pembicaraan, mendesak Hamas pada hari Jumat untuk menyetujui kesepakatan.
Hamas mengatakan pihaknya berkomitmen mencapai kesepakatan sesegera mungkin, tetapi tidak jelas seberapa dekat kedua belah pihak.
Diketahui, serangan Israel di Gaza Palestina telah menewaskan 45.717 warga Palestina, mayoritas wanita dan anak-anak.