5 Gitaris Rock Terkaya Sepanjang Masa: Ada James Hetfield, Slash hingga David Gilmour
Musik adalah sesuatu yang sangat subjektif. Siapakah pemain gitar rock terbaik sepanjang masa? Topik ini telah diperdebatkan dengan sengit sejak awal kemunculan rock and roll. Namun, yang tidak subjektif adalah berapa banyak uang yang bisa dihasilkan oleh seorang master guitar riff legendaris.
Berikut 5 gitaris rock terkaya sepanjang masa menurut laporan Work + Money:
1. James Hetfield
Sebagai salah satu pendiri dan vokalis Metallica, James Hetfield adalah anggota terkaya kedua di band ini setelah drummer dan salah satu pendiri Lars Ulrich. Seperti anggota lainnya, dia menghasilkan sebagian besar kekayaannya dari tur dan rekaman.
Hetfield, salah satu penulis lagu utama band ini berinvestasi dalam berbagai hal, termasuk properti dan koleksi mobil dengan 11 kendaraan khusus, yang saat ini dipajang di LeMay Museum Mobil Amerika di Tacoma, Washington. Gitaris sekaligus vokalis Metallica ini memiliki harta USD300 juta atau setara Rp4,8 triliun.
2. Brian May
Queen memulai debutnya pada tahun 1973 dan telah menjual lebih dari 300 juta album. Pada 2021, kekayaan bersih band ini mencapai USD600 juta.
Ketika vokalis Freddie Mercury meninggal pada tahun 1991, sepertinya Queen sudah berakhir, tetapi May, Roger Taylor, dan mantan rekan satu bandnya, John Deacon, membuat band ini terus berjalan dengan penyanyi tamu yang berbeda. Deacon pergi untuk selamanya pada tahun 1997, dan May serta Taylor merekrut jebolan "American Idol" Adam Lambert sebagai vokalis.
May menjadi konsultan untuk film biografi Freddie Mercury "Bohemian Rhapsody", di mana aktor Rami Malik memenangkan Oscar sebagai akktor terbaik.
Saat ini, Queen tetap sepopuler dulu dan masih melakukan tur pada 2022. May juga seorang astrofisikawan yang meraih gelar Ph.D. pada 2007. Harta gitaris Queen ini mencapai USD210 juta atau setara Rp3,4 triliun.
3. Kirk Hammett
Kirk Hammett bergabung dengan Metallica pada tahun 1983, menggantikan salah satu pendiri Dave Mustaine yang kemudian membentuk Megadeth.
Polda Jateng Bongkar 28 Kasus TPPO di November 2024: 29 Pelaku Ditangkap, 40 Orang Jadi Korban
Metallica telah menjual 150 juta album di seluruh dunia. Berkat "Stranger Things" mereka telah menjangkau generasi penggemar baru dengan "Master of Puppets" sebuah lagu yang banyak ditampilkan di Season 4.
Hammett telah berinvestasi di rumah-rumah di dan sekitar San Francisco dan memiliki kesukaan terhadap memorabilia film horor. Koleksi seni filmnya yang paling awal menggambarkan Dracula, monster Frankenstein, dan Mummy, di antaranya. Terkadang, ia meminjamkan karya-karyanya sebagai bagian dari pameran seni keliling. Harta gitaris Metallica ini mencapai Rp3,2 triliun.
4. David Gilmour
David Gilmour bergabung dengan Pink Floyd pada akhir 1960-an sebagai pengganti anggota band yang sakit, Syd Barrett, yang kondisi mentalnya memburuk hingga ia tidak dapat kembali ke band.
Pada awal 1970-an, Pink Floyd meraih sukses besar secara komersial dan kritis dengan album-album seperti "The Dark Side of the Moon" "Wish You Were Here" dan "The Wall" dan Gilmour adalah penulis lagu utama.
"The Dark Side of the Moon" terjual sebanyak 45 juta kopi dan bertahan di tangga lagu Amerika Serikat selama 917 minggu atau sekitar 14 tahun.
Ketika ia dan rekannya, Roger Waters, mulai berselisih pada akhir 1980-an, Waters meninggalkan Pink Floyd dan Gilmour tetap menggunakan nama tersebut. Dia juga merilis album solo yang sukses hingga tahun 2000-an. Harta pendiri Pink Floyd ini mencapai USD180 juta atau setara Rp2,9 triliun.
5. Slash
Sebagai anggota pendiri Guns N' Roses, Slash alias Saul Hudson bermain gitar bersama band ini hingga tahun 1996 sebelum vakum selama 20 tahun. Selama masa itu, ia mendirikan Velvet Revolver bersama Scott Weiland dari Stone Temple Pilots dan mantan rekan satu bandnya di GNR, Duff McKagan.
Slash, yang menghasilkan sebagian besar uangnya dari bermain dan tur, kembali ke Guns N' Roses pada tahun 2016, dan band ini memulai tur terbesarnya, yang meraup lebih dari USD584 juta pada akhir tur. Harta pendiri GNR ini mencapai USD90 juta atau setara Rp1,4 triliun.