3 Tingkah George Sugama Halim yang Menyakiti Hati Karyawan Toko Roti di Cakung

3 Tingkah George Sugama Halim yang Menyakiti Hati Karyawan Toko Roti di Cakung

Terkini | sindonews | Rabu, 18 Desember 2024 - 06:33
share

George Sugama Halim, anak bos toko roti di Cakung, Jakarta Timur yang melakukan penganiayaan terhadap karyawan ayahnya, telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan kepolisian. Sebelum ditangkap pihak berwajib, pelaku sempat melarikan diri ke Sukabumi, Jawa Barat.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, kasus penganiayaan yang dilakukan George Sugama sudah dilaporkan sejak 18 Oktober 2024. Namun kasus tersebut baru ditangani dua bulan setelahnya, karena ada proses-proses yang harus diselesaikan.

Polisi menangkap George Sugama usai video penganiayaan terhadap pegawai toko roti berinisial D viral di media sosial.

Terlepas dari penangkapan George Sugama Halim, anak pemilik toko roti tersebut rupanya memang dikenal sebagai orang yang bermasalah oleh para karyawan. Korban berinisial D yang pernah bekerja di toko roti milik orang tuanya bahkan membeberkan keburukan GSH.

3 Tingkah George Sugama Halim yang Sangat Menyakiti Hati

1. Bertindak Sewenang-wenang dan Lakukan Kekerasan

Pegawai toko roti di Cakung, Jakarta Timur, berinisial D (19) menjelaskan pengalaman pahitnya selama bekerja di toko roti milik orang tua George Sugama Halim. Anak bosnya itu suka bersikap sewenang-wenang dengan memerintahkan sesuatu yang berada di luar tanggung jawabnya.

Salah satunya adalah ketika D diminta membawakan makanan ke kamar George, padahal itu bukanlah tanggung jawab D sebagai kasir di toko roti.

"Saya terlampau takut kepada GHS yang pernah menganiaya saya, sehingga masuk ke kamarnya adalah upaya bunuh diri," jelas D.

Jika perintah George tidak dipatuhi, maka D kemungkinan besar akan mengalami kekerasan. Baik dengan cara dilempar barang, atau dipukul secara langsung.

2.Mengaku Kebal Hukum

Tidak hanya suka melakukan kekerasan, George juga beberapa kali sempat menghina D dan teman-temannya. Terlebih ketika D tidak mau menuruti perintahnya.

George kerap menuduh D sebagai orang miskin yang tidak akan mampu melaporkan penganiayaan tersebut. "Bilang saya, 'Miskin, babu' terus dia juga bilang, 'Orang miskin kayak lu mana bisa laporin gua ke polisi, gua ini kebal hukum'," ungkap D.

3. Karyawan Disebut Babu

George Sugama Halim juga pernah menyebut D sebagai babu, ungkapan kasar bagi pembantu. Perkataan kasar itu diterima D saat mengantarkan makanan ke kamar. D dilempar meja oleh GSH tapi tidak mengenai dirinya.

"Saya dikatain babu, orang miskin, dia merendahkan saya dan keluarga saya," tulis DA menceritakan pengalaman sebelumnya.

Karena mendapat perkataan kasar itu, DA berniat resign dari toko roti tersebut tapi ditahan oleh adik GSH. DA setuju tidak keluar dari pekerjaan dengan perjanjian tidak mau mengantarkan lagi makanan ke kamar GSH.

Atas dasar itu, D menolak permintaan GSH yang kembali menyuruhnya mengantar makanan ke kamar. Selain karena sedang mengerjakan pekerjaan yang harus diselesaikan malam itu, penolakan D juga karena berkaca dengan peristiwa sebelumnya. Hal itu membuat George Sugama marah dan melempar kursi dan mesin EDC ke arah D.

Setelah dianiaya oleh George Sugama Halim, D mengaku belum menerima gajinya semenjak Oktober 2024 lalu. Korban dikabarkan mengalami trauma berat, sehingga enggan untuk kembali lagi ke tempat kerjanya itu.

"Gaji saya juga belum keluar. Gaji bulan Oktober belum dibayar," kata D.

D juga mengaku tidak mengetahui alasan mengapa gajinya belum dibayar oleh pihak toko tempatnya bekerja.

Topik Menarik