Kongres Nasional Sama-Bajau 2024 Wujudkan Masa Depan Berkelanjutan Budaya Bahari

Kongres Nasional Sama-Bajau 2024 Wujudkan Masa Depan Berkelanjutan Budaya Bahari

Nasional | sindonews | Senin, 16 Desember 2024 - 10:48
share

Kongres Nasional Sama-Bajau 2024 yang berlangsung selama tiga hari (12-14 Desember 2024) di Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng) digelar untuk mewujudkan masa depan berkelanjutan budaya bahari.

 

Foto/Ist

Kongres ini menjadi tonggak penting dalam upaya menyatukan masyarakat Suku Sama-Bajau yang tersebar di 14 provinsi di Indonesia. Sekaligus membuka ruang kolaborasi lintas negara dalam melestarikan budaya maritim dan lingkungan pesisir.

Mengangkat tema “Sama-Bajau dan Orang Sulawesi: Budaya Bahari dan Pangan Laut”, kongres yang difasilitasi oleh Kementerian Kebudayaan melibatkan BRIN, komunitas Sama-Bajau, akademisi, peneliti, NGO dalam dan luar negeri, serta tokoh-tokoh dari Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdi Mastura menyampaikan harapan agar kongres ini dapat menjadi inspirasi dalam upaya perlindungan budaya berkelanjutan serta menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi oleh komunitas.

 

Kongres Nasional Sama-Bajau 2024 merupakan forum pertama yang mempertemukan komunitas Sama-Bajau dari seluruh Indonesia dan perwakilan Asia Tenggara.

Event ini dilaksanakan untuk mendiskusikan dan menginisiasi kolaborasi untuk pemajuan kebudayaan maritim , pelestarian lingkungan pesisir, dan penguatan identitas suku laut.

Hasil Kongres Nasional Sama-Bajau 2024

1. Deklarasi Luwuk sebagai komitmen bersama untuk:

- Melestarikan tradisi dan identitas budaya Suku Sama-Bajau.- Mengoptimalkan pemanfaatan budaya maritim Bajau untuk meningkatan konektivitas di Nusantara, peningkatan ketahanan pangan dengan produksi perikanan tangkap dan budidaya, serta meningkatkan tata Kelola pesisir/perikanan yang berkelanjutan dan berkeadilan - Mendorong advokasi isu-isu diskriminasi, marginalisasi, serta pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan lingkungan pesisir dan kelestarian laut.

2. Peningkatan Kolaborasi Lintas Negara

Khususnya negara-negara di Asia Tenggara untuk penghargaan, penguatan Budaya Bajau sebagai shared intangible culture.

Para peserta menyepakati penguatan kerja sama antara komunitas Sama-Bajau dan berbagai pemangku kepentingan di Tingkat nasional dan regional Asia Tenggara.

Kolaborasi ini mencakup penguatan jaringan komunikasi berkelanjutan, program kerja bersama di bidang pendidikan berbasis budaya dan mata pencaharian berkelanjutan, serta unisiatif untuk mendorong pengakuan budaya Sama-Bajau sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

Kongres Menggelar Diskusi Membahas:

- Identitas Suku Sama-Bajau dan tantangan dalam era modernisasi.- Keberlanjutan Ekosistem Laut sebagai sumber kehidupan komunitas pesisir.- Potensi Pangan Laut dalam kerangka budaya bahari Nusantara dan Asia Tenggara.

Dalam rangkaian acara, peserta kongres mengunjungi pemukiman Suku Sama-Bajau di Kampung Jayabakti untuk melihat langsung kehidupan sehari-hari dan mempererat ikatan kekeluargaan yang telah lama tercerai-berai.

Kongres ini turut dihadiri peneliti asing dari Australia dan Denmark, menunjukkan perhatian dunia terhadap budaya maritim Indonesia.

Topik Menarik