Jubir PPP Tegaskan Mukernas II Tak Bahas Calon Ketua Umum

Jubir PPP Tegaskan Mukernas II Tak Bahas Calon Ketua Umum

Nasional | sindonews | Senin, 16 Desember 2024 - 08:49
share

Juru Bicara DPP PPP Usman Muhammad Tokan menegaskan, Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II tak bahas sama sekali calon ketua umum. Karena itu, ia heran telah beredar figur yang masuk dalam bursa Ketua Umum PPP.

"Hasil Mukernas tidak membahas calon ketua umum, tetapi beredar di luar ada beberapa nama, bahkan nama itu bukan kader PPP, ini seakan-akan tidak memahami mekanisme menetapan calon ketua umum," kata Usman saat dihubungi, Senin (16/12/2024).

Usman menegaskan, Mukernas PPP hanya membahas berbagai program kerja untuk membangun masa depan partai, seperti pelaksanaan Muktamar.

"Termasuk di dalamnya berbicara tentang waktu dan tempat penyelenggaraan Muktamar, yang penting setelah Idulfitri yang nanti dibahas kembali atau diserahkan ke DPP PPP untuk memutuskannya," kata Usman.

"Jadi sama sekali tidak membahas siapa-siapa calon ketua umum," kata Usman.

Sebelummya, Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono membuka Mukernas PPP. Mukernas tersebut, kata dia, akan sekaligus mengevaluasi kinerja sekaligus pemilihan Ketum PPP.

"Mukernas ini adalah nanti bagaimana menentukan itu dan bagaimana mempersiapkan diri juga pemikiran baru untuk nanti menciptakan sebuah invokasis dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga itu mungkin dipersiapkan sejak dini," kata Mardiono di Hotel Mercure, Ancol, Jumat (13/12/2024).

Selain melakukan evaluasi kinerja, Mukernas akan sekaligus menyusun rencana dilaksanakannya Muktamar bersama dengan lokasi. Ia berharap Muktamar bisa dilaksanakan dengan sukses.

"Tentu pada hal ini mengagendakan pertama waktu Muktamar, kedua adalah tempat lokasi untuk terselenggaranya Muktamar. Karena tentu Muktamar memerlukan hotel yang cukup, karena nanti pesertanya itu mungkin bisa 2.000 orang," katanya.

Ia meminta agar proses pencalonan Ketum PPP diikuti sebaik mungkin. Ia berharap proses itu dilakukan dengan mengedepankan etika. "Silakan siapa yang ingin mencalonkan kelak menjadi Ketua Umum (di Muktamar), kelak menjadi pengurus dan lain sebagainya mari kita bermodalkan dengan etika-etika ke-Indonesiaan," katanya.

Topik Menarik