PBB Peringatkan Gaza Utara Kiamat, Semua Orang Berisiko Tinggi Meninggal

PBB Peringatkan Gaza Utara Kiamat, Semua Orang Berisiko Tinggi Meninggal

Global | sindonews | Sabtu, 2 November 2024 - 09:15
share

Para pejabat tinggi PBB memperingatkan situasi di Jalur Gaza utara "kiamat" saat Israel melancarkan serangan militer terhadap warga sipil dan pejuang Hamas di daerah tersebut.

"Seluruh penduduk Palestina di Gaza Utara berada pada risiko tinggi meninggal karena penyakit, kelaparan, dan kekerasan," ujar mereka dalam pernyataan yang ditandatangani para kepala badan PBB, termasuk badan anak-anak PBB, UNICEF, dan Program Pangan Dunia, serta kelompok-kelompok bantuan lainnya.

Israel memulai operasi militer besar-besaran di Gaza utara awal bulan ini. Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka mengawasi untuk memastikan tindakan sekutunya di lapangan menunjukkan mereka tidak memiliki "kebijakan kelaparan" di utara.

"Bantuan kemanusiaan tidak dapat memenuhi skala kebutuhan karena keterbatasan akses. Barang-barang dasar yang menyelamatkan jiwa tidak tersedia. Para pekerja kemanusiaan tidak aman untuk melakukan pekerjaan mereka dan dihalangi oleh pasukan Israel dan oleh rasa tidak aman untuk menjangkau orang-orang yang membutuhkan,” ujar mereka.

Mereka mendesak semua pihak yang bertempur di Gaza untuk melindungi warga sipil dan meminta Israel “menghentikan serangannya terhadap Gaza dan terhadap para pekerja kemanusiaan yang berusaha membantu.”

Misi PBB Israel di New York menolak berkomentar mengenai pernyataan tersebut. Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, bulan lalu mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa masalah di Gaza bukanlah kurangnya bantuan, dengan mengatakan lebih dari satu juta ton telah dikirimkan selama tahun lalu. Dia menuduh Hamas membajak bantuan tersebut.

Hamas telah berulang kali membantah tuduhan Israel bahwa mereka mencuri bantuan dan mengatakan Israel harus disalahkan atas kekurangan bantuan tersebut.

Pada hari Senin, Layanan Darurat Sipil Palestina mengatakan sekitar 100.000 orang terdampar di Jabalia, Beit Lahiya dan Beit Hanoun di Gaza utara tanpa pasokan medis atau makanan. Reuters tidak dapat memverifikasi jumlah tersebut secara independen.

Administrator USAID, Samantha Power, berbicara dengan Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat pada hari Jumat karena tenggat waktu yang ditetapkan oleh Washington semakin dekat bagi Israel untuk memperbaiki situasi atau menghadapi potensi pembatasan bantuan militer AS.

“Power dan Herzog membahas perlunya memberikan lebih banyak bantuan kepada rakyat Palestina,” ungkap juru bicara USAID, Benjamin Suarato, seraya menambahkan, “Administrator Power menyampaikan kekhawatiran serius tentang kondisi kemanusiaan di Gaza utara.”

Topik Menarik