Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Dinanti Pelaku Pasar Keuangan, Ini Harapannya

Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Dinanti Pelaku Pasar Keuangan, Ini Harapannya

Terkini | sindonews | Minggu, 20 Oktober 2024 - 09:15
share

Formasi kabinet baru pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebutkan akan diumumkan pada Minggu (20/10/2024) malam nanti. Terkait kabinet baru pemerintahan Prabowo-Gibran, para pelaku pasar berharap teknologi finansial atau financial technology (fintech) dan memperkuat ekosistem investasi digital jadi perhatian utama.

Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia, Vinko Satrio Pekerti menyampaikan, inisiatif tersebut dinilai penting untuk meningkatkan partisipasi investor ritel di pasar modal, yang akan memperkuat dinamika perdagangan dan mendorong pertumbuhan sektor keuangan.

Baca Juga: Kabar Terbaru Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran, Sudah Mengerucut

Selain itu, reformasi di sektor energi terbarukan dan perbaikan di sektor pendidikan dan kesehatan juga akan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

“Hingga pada gilirannya akan memperkuat basis fundamental saham-saham yang diperdagangkan di pasar modal kita,” kata Vinko lewat pesan singkat pada Minggu (20/10/2024).

Vinko menyebut, pelaku pasar menilai bahwa regulasi yang mendukung kemudahan perusahaan untuk go public dan memberikan perlindungan lebih baik bagi investor akan berperan penting dalam perkembangan pasar modal nasional.

“Ini penting untuk menarik lebih banyak investor asing dan domestik ke pasar modal Indonesia, apalagi di tengah ancaman aktivitas judi online yang semakin mengeringkan likuiditas kita,” ujar Vinko.

Baca Juga: Bocoran Siapa Menteri Ekonomi Kabinet Prabowo-Gibran? Bahlil Sebut Masih Muka Lama

Di samping itu, pelaku industri dan pengamat pasar berharap pemerintahan baru akan mampu menghadirkan kebijakan pro-bisnis yang dapat mendorong ekspansi perusahaan melalui berbagai instrumen pasar modal, seperti penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), penerbitan obligasi, sukuk, hingga Medium Term Notes (MTN).

“Kami memandang bahwa kemungkinan akan ada peningkatan penerbitan obligasi korporasi untuk pembiayaan proyek jangka panjang, seiring dengan proyek-proyek infrastruktur nasional yang masih akan berlanjut,” imbuh Vinko.

Topik Menarik