Bukan Barat, BRICS yang Akan Menyetir Ekonomi Global
BRICS yang berisikan negara- negara berkembang utama di dunia, bakal menopang pertumbuhan ekonomi global untuk beberapa tahun ke depan. Pernyataan ini dilontarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, melihat pertumbuhan ekonomi anggota BRICS yang relatif cepat dibandingkan dengan negara-negara maju di Barat.
Putin berharap dapat membangun BRICS sebagai penyeimbang yang kuat bagi Barat, apakah itu dalam politik, maupun perdagangan global. Diketahui BRICS yang awalnya hanya berisikan Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan, sejak awal 2024 sudah berkembang mencakup Mesir, Ethiopia, Iran dan Uni Emirat Arab.
Kali ini Rusia bekal menjadi tuan rumah menggelar KTT BRICS pertama sejak perluasan yang bakal berlangsung di kota Kazan, Rusia pada 22-24 Oktober 2024, mendatang.
"Negara-negara dalam asosiasi kami (BRICS) pada dasarnya adalah pendorong pertumbuhan ekonomi global. Di masa mendatang, BRICS akan menghasilkan peningkatan utama dalam PDB global," kata Putin kepada para pejabat dan pengusaha di forum bisnis BRICS di Moskow, akhir pekan kemarin.
"Pertumbuhan ekonomi anggota BRICS akan semakin bergantung pada pengaruh atau campur tangan eksternal. Ini pada dasarnya adalah kedaulatan ekonomi," tambah Putin.
KTT BRICS pada minggu depan, oleh Moskow dapat digunakan sebagai bukti bahwa upaya Barat untuk mengisolasi Rusia atas perang Ukraina telah gagal. Rusia ingin negara-negara lain bekerja dengannya untuk merombak sistem keuangan global dan mengakhiri dominasi dolar AS.
China, India dan UEA mengkonfirmasi pada hari Jumat, bahwa para pemimpin mereka akan menghadiri KTT di Kazan. Sementara itu Arab Saudi sebagai salah satu pemain kunci dalam jajaran anggota baru BRICS, belum jelas kehadirannya.