Eropa Tuduh Rusia Bangun Pabrik Drone Tempur Canggih di China

Eropa Tuduh Rusia Bangun Pabrik Drone Tempur Canggih di China

Berita Utama | sindonews | Senin, 30 September 2024 - 01:30
share

Badan intelijen Eropa mengungkapkan bahwa Rusia telah mendirikan sebuah proyek senjata di China yang untuk drone serangan jarak jauh.

BACA JUGA - Ukir Sejarah, Drone China Terbang ke Puncak Everest

Proyek ini dijalankan oleh anak perusahaan Almaz-Antey, perusahaan militer milik negara Rusia, yaitu IEMZ Kupol, yang bekerja sama dengan para ahli lokal untuk mengembangkan dan menguji penerbangan drone baru, Garpiya-3 (G3).

Menurut laporan Reuters, IEMZ Kupol melaporkan kepada Kementerian Pertahanan Rusia bahwa mereka telah mampu memproduksi secara massal drone G3 di pabrik di China, dan berencana untuk mengerahkan drone tersebut dalam “operasi militer khusus”.

Terkait dengan sejauh mana pemerintah China mengetahui proyek ini, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan tidak memiliki informasi tentang proyek tersebut dan menegaskan kembali kebijakan ketat mereka terhadap ekspor drone.

Para ahli menyebutkan bahwa jika drone tersebut dikirim dari China ke Rusia, ini menandakan tahap baru dalam kerja sama militer antara kedua negara.

NATO dan Kementerian Luar Negeri Inggris juga meminta Beijing untuk menghentikan dukungan militernya terhadap Rusia, mengingat hal ini dapat merusak citra dan kepentingan internasional China.

Berdasarkan laporan dari IEMZ Kupol, drone G3 memiliki jangkauan hingga 2000 kilometer dan dapat membawa muatan seberat 50 kilogram.

Baru-baru ini, dilaporkan bahwa IEMZ Kupol telah menerima tujuh drone militer yang diproduksi di Tiongkok, termasuk dua drone G3, di kantor pusatnya di Izhevsk, Rusia.

Dokumen-dokumen ini merupakan faktur yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan Rusia kepada Kupol pada musim panas ini. Menurut sumber intelijen Eropa, perusahaan Rusia tersebut bertindak sebagai perantara antara Kupol dan pemasok dari China.

Menurut laporan Kupol kepada Kementerian Pertahanan Rusia, G3 adalah versi yang ditingkatkan dari Garpiya-A1, yang didesain ulang oleh para ahli China berdasarkan cetak biru Garpiya-A1.

Kupol menyatakan bahwa dalam waktu delapan bulan, fasilitas produksi di Tiongkok akan siap untuk memproduksi drone serang REM 1 yang dirancang oleh China, yang dapat membawa muatan hingga 400 kilogram. Berdasarkan dokumen lain yang diperiksa oleh Reuters, Kupol, TSK Vektor, dan Redlepus berencana untuk mendirikan pusat penelitian dan produksi drone bersama di Zona Ekonomi Khusus Kashgar, Xinjiang.

Reuters tidak dapat mengidentifikasi siapa yang mengirim atau menerima dokumen yang mencantumkan logo tiga perusahaan tersebut.

Dalam dokumen tersebut dinyatakan bahwa di pusat pengembangan dan produksi drone canggih seluas 80 hektar ini, sebanyak 800 drone dapat diproduksi setiap tahun. Namun, tidak ada jadwal waktu yang disebutkan mengenai kapan fasilitas ini akan beroperasi.

Topik Menarik