Daftar Lengkap Menteri Luar Negeri Era Gus Dur hingga Jokowi

Daftar Lengkap Menteri Luar Negeri Era Gus Dur hingga Jokowi

Nasional | sindonews | Sabtu, 21 September 2024 - 09:33
share

Daftar Menteri Luar Negeri (Menlu) yang memjabat di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan diulas di artikel ini. Total ada empat Menlu pada era Gus Dur hingga Jokowi.

Sebelum membahas siapa saja Menlu sepanjang era Gus Dur hingga Jokowi, perlu diketahui bahwa tugas utama Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sejak 1998 hingga sekarang diarahkan untuk memagari potensi disintegrasi bangsa, upaya membantu pemulihan ekonomi, upaya peningkatan citra Indonesia, dan meningkatkan kualitas pelayanan dan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI).

Sejak era Gus Dur hingga Jokowi, latar belakang Menlu beragam. Ada yang berasal dari partai politik, ada yang berlatar belakang diplomat.

Daftar Menteri Luar Negeri era Gus Dur hingga Jokowi

1. Alwi Shihab

Alwi Abdurrahman Shihab, lebih dikenal dengan nama Alwi Shihab, lahir 19 Agustus 1946 di Rappang, Sulawesi. Alwi adalah Menlu di Kabinet Persatuan Nasional.

Kabinet Persatuan Nasional dibentuk Abdurrahman Wahid (Gus Dur) setelah terpilih menjadi Presiden pada 1999 melalui Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Gus Dur kemudian dimakzulkan MPR pada 23 Juli 2001. Dengan demikian, Kabinet Persatuan Nasional pun bubar.

2. Hassan Wirajuda

Nur Hassan Wirajuda, lebih dikenal dengan nama Hassan Wirajuda, lahir di Tangerang pada 9 Juli 1948. Hassan adalah diplomat yang dipercaya menjadi Menlu di dua kabinet.

Baca Juga: Christina Aryani Kaget Sekaligus Bangga Terima Penghargaan Hassan Wirajuda Awards

Pada 2001, setelah Megawati Soekarnoputri naik menjadi Presiden mengganti Gus Dur yang dimakzulkan MPR, Hassan diangkat menjadi Menlu Kabinet Gotong Royong. Masa bakti Kabinet Gotong Royong Juli 2001 hingga Oktober 2004.

Selanjutnya, pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla JK dari tahun 2004-2009, Hassan juga tetap dipercaya menjadi Menlu Kabinet Indonesia Bersatu.

3. Marty Natalegawa

Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, lebih dikenal dengan nama Marty Natalegawa, adalah seorang diplomat. Pria kelahiran Bandung, 22 Maret 1963 ini diangkat menjadi Menlu Kabinet Indonesia Bersatu II.

Sebelum diangkat sebagai Menlu di Kabinet SBY-Boediono (2009-2014) tersebut, Marty adalah Duta Besar Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dia juga pernah menjadi Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Britania Raya.

4. Retno Marsudi

Retno Lestari Priansari Marsudi atau lebih dikenal Retno Marsudi lahir di Semarang, 27 November 1962. Retno adalah wanita pertama yang menjabat sebagai Menlu, yang dilantik pada tanggal 27 Oktober 2014 oleh Presiden Jokowi. Hingga kini, Retno masih menjadi orang nomor satu di Kemlu.

Dikutip dari laman resmi Kemlu, Retno lulus pada tahun 1985 dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Retno juga mengambil beberapa program studi lain, yaitu "Undang-Undang Uni Eropa" di Haagse Hogeschool di Den Haag dan "Studi Hak Asasi Manusia" di Universitas Oslo.

Baca Juga: Beredar Nama Calon Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Saja?

Sebelum diangkat menjadi Menlu Kabinet Kerja oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Retno antara lain pernah menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda pada 2012 - 2014, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa pada 2008 - 2012, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia pada 2005 - 2008.

Pada Kamis (12/9/2024), Retno pamitan ke Komisi I DPR yang merupakan mitra kerjanya. "Ibu Ketua, pimpinan, anggota Komisi I yang sangat saya hormati. Hari ini merupakan hari terakhir pertemuan antara Kementerian Luar Negeri dengan Komisi I DPR untuk masa bakti saat ini," tutur Retno di forum rapat.

Retno menambahkan, pemerintah dan DPR RI telah saling memperkuat dan mendukung proses diplomasi Indonesia dengan dunia internasional. "Saya sangat terhormat mendapatkan amanah dan tanggung jawab menjadi kapten diplomasi Indonesia selama 10 tahun. Amanah tersebut sebentar lagi akan selesai," ucapnya.

Sebagai warga negara biasa, Retno bertekad terus berkontribusi untuk Indonesia. "Saya tidak akan pernah lelah untuk mencintai Indonesia, saya akan terus berusaha memberikan kebajikan bagi Indonesia dan saya yakin Ibu Bapak juga akan melakukannya," tutur Retno.

Baca Juga: Retno Marsudi, Kapten Diplomasi Indonesia yang Ditunjuk Menjadi Utusan Khusus Sekjen PBB

Pada 13 September 2024, Retno Marsudi ditunjuk sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Isu Air. Penunjukan Retno bertujuan menggalang kemitraan dan upaya bersama untuk memajukan agenda air, termasuk tindak lanjut atas hasil Konferensi Air Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2023. "Utusan Khusus tersebut akan memanfaatkan hasil-hasil ini dalam persiapan menuju berbagai proses air global, khususnya Konferensi Air PBB 2026," kata Sekjen PBB Antonio Guterres.

Retno mengatakan, dirinya akan mulai bekerja sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB pada 1 November 2024, setelah purnatugas sebagai Menlu RI. "Saya akan secara resmi mulai bekerja pada 1 November 2024 setelah tanggung jawab sebagai Menlu RI selesai. Bismillah & mohon doa restu," ujar Retno.

Topik Menarik