Gangguan PDN Diatasi, Menko Polhukam: Sistem Digital Pelayanan Masyarakat Sudah Normal

Gangguan PDN Diatasi, Menko Polhukam: Sistem Digital Pelayanan Masyarakat Sudah Normal

Nasional | sindonews | Jum'at, 5 Juli 2024 - 13:50
share

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto menyebut pelayanan masyarakat yang menggunakan sistem digital sudah kembali pulih atau normal per 1 Juli 2024. Layanan digital sebelumnya mengalami kendala Imbas serangan hacker di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.

Seperti diketahui, PDNS 2 yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, dibobol kelompok peretas Branchiper dengan mengunci dari dalam data menggunakan Ransomware LockBit 3.0. Hadi menegaskan pemerintah bekerja serius dalam menanggulangi permasalahan peretasan ini.

"Untuk pelayanan masyarakat yang menggunakan digital, per 1 Juli kemarin sudah berjalan normal. layanan masyarakat sudah bisa dirasakan oleh masyarakat, walaupun kita terus meningkatkan kemampuan," ujar Hadi di Kantor Kemenko Polhukam, Jumat (5/7/2024).

Baca juga: Penguatan Pertahanan Siber sebagai Daya Tangkal Peretasan PDN

Pascaperetasan itu, kata Hadi, pemerintah melakukan evaluasi besar-besaran terhadap peningkatan keamanan siber di PDN. PDN yang ada di Cikarang, Batam dan IKN nantinya akan dimasukan sistem backup data. "Pemerintah saat ini terus meningkatkan kemapuan PDN pengganti PDNS 2 di Surabaya untuk bisa memiliki kemampuan back up berganda, back up berlapis dengan pengamanan yang baik. sekarang terus dilakukan," sambungnya.

Baca juga: Dirjen Aptika Kominfo Semuel Pangerapan Mundur Imbas PDNS 2 Dibobol Hacker

Diketahui, server PDN diretas sejak Kamis, 20 Juni 2024 dan belum sepenuhnya pulih hingga saat ini. Sebelumnya Kepala BSSN Hinsa Siburian mengungkapkan gangguan Pusat Data Nasional akibat serangan Ransomware jenis Brancipher berdasarkan hasil penyelidikan. Serangan ini merupakan pengembangan dari ransomware LockBit.

"Insiden Pusat Data Sementara ini adalah Branchiper Ransomware. Ini adalah pengembangan terbaru dari ransomware, ini adalah yang terbaru berdasarkan dari sample forensik BSSN," kata Hisna di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Senin, 24 Juni 2024.

Topik Menarik