Hujan Masih Terjadi di Musim Kemarau, BMKG Ungkap Ada Angin Munson yang Cawe-Cawe

Hujan Masih Terjadi di Musim Kemarau, BMKG Ungkap Ada Angin Munson yang Cawe-Cawe

Nasional | okezone | Senin, 8 Juli 2024 - 16:14
share

JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan faktor "cawe-cawe" yang menjadi penyebab hujan masih turun meski saat ini wilayah Indonesia telah masuk musim kemarau.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa wilayah Kepulauan Indonesia memiliki iklim utama yang dipengaruhi iklim dipengaruhi oleh angin monsun dari dua benua Asia dan Australia secara bergantian.

Jadi musim kemarau itu terjadi selama beberapa bulan di Indonesia ya. Katakanlah bisa ada yang 4 bulan kemarau terus ya sampai 6 bulan, bahkan ada yang sampai 9 bulan. Jadi selama berbulan-bulan. Demikian juga musim hujan bisa terjadi selama beberapa bulan dari katakanlah 4 bulan sampai 6 bulan bahkan bisa lebih, ujar Dwikorita saat Konferensi Pers: Hujan Lebat di Musim Kemarau, Senin (8/7/2024).

Namun, karena ada juga di antara dua Samudra, maka yang cawe-cawe dalam mempengaruhi musim di Indonesia itu tidak sedikit, terutama bersumber dari Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, jadi yang berpengaruh ya, berpengaruh mungkin bahasa mudahnya yang cawe-cawe ya, jadi sebenarnya itu yang mengontrol yang berpengaruh, kata Dwikorita.

Dwikorita pun mengatakan bahwa meskipun saat ini Indonesia berada di musim kemarau namun ada beberapa gangguan yang bisa terjadi sehingga menyebabkan adanya awan-awan hujan. Diantaranya, adanya fenomena gelombang Rossby dan Kelvin, kemudian Madden Jullian Oscillation (MJO).

Namun selama beberapa bulan musim kemarau secara periodik akan mengalami gangguan ada yang dari Samudra Hindia misalnya MJO, ada yang dari ekuator di wilayah Indonesia misalnya gelombang ekuator atau gelombang Kelvin dan Rossby yang berdampak terjadinya peningkatan pembentukan awan hujan, sehingga di musim kemarau hujannya bisa lebat, ujar Dwikorita.

Topik Menarik