Mengenal Nico Ali Walsh, sang Penerus Petinju Legendaris Muhammad Ali

Mengenal Nico Ali Walsh, sang Penerus Petinju Legendaris Muhammad Ali

Berita Utama | sindonews | Senin, 1 Juli 2024 - 03:15
share

Para legenda olahraga dunia jarang memiliki penerus sebagai atlet. Namun, petinju legendaris Muhammad Ali patut berbangga karena salah satu cucunya menekuni dunia tinju.

Nico Ali Walsh (23) cucu Muhammad Ali bakal bertarung di James L. Knight Center, Miami melawab Sona Akale pada Sabtu (6/7/2024) untuk mempertahankan karier tinjunya.

"Sedikit sulit untuk keluar dari bayangan (Muhammad Ali). Tapi saya tidak berpikir ada orang yang bertinju yang akan pernah keluar dari bayangannya. Semua orang, ketika mereka hebat dalam tinju, dibandingkan dengan yang terhebat," kata Walsh dilansir Miami Herald, Senin (1/7/2024).

Menjelang pertarungan, Walsh berkesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat yang membentuk masa muda sang kakek. Dia pergi ke Miami Beach Convention Center, tempat Ali yang berusia 22 tahun mengalahkan Sonny Liston untuk merebut gelar kelas berat pada 1964.

Baca Juga:Silsilah Keluarga Nico Ali Walsh Cucu Muhammad Ali

Dia juga mengunjungi pameran tentang Ali di Miami Beach, berlanjut pergi ke tempat latihan Fifth Street Gym."Ini luar biasa karena ini adalah tempat utama dia sebelum menjadi Ali," ujar Walsh.

Inisiator di balik pameran Ali di Miami Beach, Troy Wright, menyebut pengalaman bertemu dengan keluarga Ali sebagai hal magis. "Seolah-olah ada transisi waktu total karena Rasheda (anak Muhammad Ali) mulai melihat segala sesuatu," kata Wright.

Direktur Eksekutif Washington Avenue Business Improvement ini secara pribadi memberikan tur kepada Walsh dan ibunya, Rasheda. "Seperti dia kembali ke masa kecilnya. Dia mulai menunjukkan hal-hal kepada Nico seperti 'Ini rumah lama!'"

Florida Selatan memiliki pengaruh mendalam pada Cassius Clay, nama lahir Muhammad Ali. Ketika berusia 18 tahun, ia tiba di Miami yang sangat tersegregasi pada 1960. Tidak hanya memenangkan gelar kelas berat di Miami Beach 60 tahun lalu, tetapi tempat ini juga membantu mengubahnya dari Cassius Clay menjadi Muhammad Ali sekaligus tergabung dalam Nation of Islam.

“Ada banyak cara bagi orang untuk berpartisipasi dalam gerakan Hak Sipil tahun 1960-an,” tulis Ali dalam otobiografinya.

Baca Juga: Nico Ali Walsh Cucu Muhammad Ali Cetak Kemenangan Ke-10

Ia pun memilih untuk bergabung dengan Nation of Islam yang mempromosikan kebanggaan dan kemerdekaan warga kulit berwarna di AS. Kurang dari 24 jam setelah pertarungan di Miami Beach, Clay mengumumkan bergabung ke Nation of Islam dan menjadi mualaf.

"Tempat perubahan identitasnya menjadi Muslim adalah yang paling keren karena saya benar-benar melangkah di tempat semua itu terjadi. Saya merasakan energinya di sana," kata Walsh.

Ia berharap sebagian energi tersebut menyatu dalam pertarungannya yang akan datang. Akale memberikan Walsh satu-satunya kekalahan dalam karir mudanya pada Agustus 2023 dan ada perasaan bahwa dia ingin balas dendam.

Baca Juga: Biodata dan Agama Nico Ali Walsh Cucu Muhammad Ali si Raja KO

"Kakek saya berkata 'Saya mengguncang dunia'. Saya terus memikirkan kalimat itu. Jadi saya tidak akan mengguncang dunia, tetapi saya akan mengguncang dunia saya karena ini adalah pertarungan penting," ucap Walsh.

Walsh kerap dipandang mirip kakeknya. Namun, ia versi yang lebih tenang. Bahkan fisiknya tak sebesar sang kakek."Dia adalah petinju favorit saya. Jadi jika saya mendapatkan perbandingan seperti, 'Ya ampun, gerak kaki Anda mirip dengan kakek Anda,' saya akan senang mendapatkan perbandingan itu. Tapi saya tidak suka mendengar perbandingan demi perbandingan karena saya adalah diri saya sendiri," ujar Walsh.

Kenyataannya tongkat estafet telah diteruskan kepadanya sejak 2014, atau dua tahun sebelum Muhammad Ali meninggal. Ia sebenarnya berulang kali memberi tahu kakeknya bahwa dia ingin berhenti. Ali pun tidak membiarkannya.

Topik Menarik