8 Ciri-ciri Tubuh Kelebihan Kafein yang Harus Diwaspadai

8 Ciri-ciri Tubuh Kelebihan Kafein yang Harus Diwaspadai

Gaya Hidup | sindonews | Senin, 1 Juli 2024 - 11:00
share

Ada beberapa ciri-ciri tubuh kelebihan kafein yang harus diwaspadai. Kondisi ini tidak dapat dianggap sepele lantaran dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Kafein, stimulan yang umum ditemukan dalam kopi, teh, dan minuman berenergi, banyak dikonsumsi karena efeknya yang memberi energi. Namun, asupan berlebihan dapat menimbulkan beberapa dampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Seperti halnya masalah pencernaan, kecemasan, insomnia, hingga kardiovaskular. Pada dasarnya kelebihan kafein yang mengancam jiwa jarang terjadi. Namun, hal ini lebih mungkin terjadi jika seseorang mengonsumsi banyak minuman berenergi atau suplemen kafein yang mengandung stimulan ini dalam kadar sangat tinggi.

Berikut delapan ciri-ciri tubuh kelebihan kafein dilansir dari Times of India, Senin (1/7/2024).

8 Ciri-ciri Tubuh Kelebihan Kafein yang Harus Diwaspadai

Baca Juga: Tinggi Gula dan Kafein, Minuman Berenergi Bisa Menyebabkan Serangan Jantung

1. Kecemasan dan Kegugupan

Kafein dosis tinggi dapat meningkatkan tingkat kecemasan dan menyebabkan kegugupan. Hal ini disebabkan efek stimulan kafein pada sistem saraf pusat, yang dapat meningkatkan respons stres dan memperburuk gangguan kecemasan.

2. Insomnia

Kafein dikenal karena kemampuannya membuat orang tetap terjaga dengan memblokir bahan kimia adenosin yang menyebabkan tidur. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan kesulitan tidur, gangguan pola tidur, dan insomnia, yang selanjutnya berkontribusi terhadap kelelahan dan penurunan produktivitas di siang hari.

3. Masalah Pencernaan

Asupan kafein yang berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan, termasuk keasaman dan sindrom iritasi usus besar (IBS). Ini merangsang produksi asam lambung, yang dapat menyebabkan refluks asam, mulas, dan memperburuk kondisi seperti maag dan maag.

4. Masalah Kardiovaskular

Kafein dapat berdampak signifikan pada sistem kardiovaskular. Ini menyebabkan peningkatan detak jantung, hipertensi atau tekanan darah tinggi, dan detak jantung tidak teratur. Orang dengan penyakit jantung atau hipertensi harus mengonsumsi kafein dengan hati-hati, karena dapat memperburuk masalah ini dan bahkan menyebabkan nyeri dada.

Baca Juga: 12 Tanda Tubuh Kelebihan Kafein dan Efek Samping yang Harus Diwaspadai

5. Memburuknya Diabetes

Kafein dapat mempengaruhi kadar gula darah sehingga berpotensi mengganggu pengelolaan diabetes. Hal ini dapat menyebabkan lonjakan kadar glukosa darah dan insulin dalam jangka pendek, sehingga mempersulit pengendalian diabetes. Penderita diabetes disarankan untuk memantau asupan kafeinnya dengan cermat.

6. Eksaserbasi Gangguan Neurologis

Orang dengan kondisi neurologis seperti epilepsi atau penyakit parkinson mendapati bahwa kafein memperburuk gejalanya. Meskipun kafein tidak menyebabkan kondisi ini, kafein dapat memperburuk kejang pada epilepsi dan tremor pada penyakit parkinson, sehingga penanganannya menjadi lebih sulit.

7. Glaukoma dan Kesehatan Mata

Kafein dapat meningkatkan tekanan intraokular, berpotensi memperburuk glaukoma. Pasien dengan kondisi mata ini harus berhati-hati dalam mengonsumsi kafein agar tidak memperparah gejala dan risiko kerusakan mata lebih lanjut.

8. Masalah Kontrol Kandung Kemih

Kafein bertindak sebagai diuretik, meningkatkan produksi urine dan berpotensi menyebabkan masalah pengendalian kandung kemih, terutama pada orang dewasa yang lebih tua. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan frekuensi dan urgensi buang air kecil, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan.

Baca Juga: 5 Cara Mengatur Asupan Kafein, Perhatikan Waktu Minum Kopi

Topik Menarik