Jateng Halal Foodcamp 2024: BI Dukung Program Ketahanan Pangan dan Akselerasi Industri Syariah
SEMARANG, iNewsSemarang.id - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng menggelar program “Jateng Halal Foodcamp 2024”, Rabu (20/11/2024) di Kota Semarang. Gelaran ini sebagai wujud BI terus berkomitmen mendukung program ketahanan pangan sekaligus mengakselerasi perkembangan industri syariah.
Selain itu kegiatan juga digelar dalam rangka memperluas edukasi bagi masyarakat terkait makanan yang halalan thayiban, menciptakan kreasi makanan halal menggunakan produk olahan komoditas pangan strategis pendukung Program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
“Jawa Tengah memiliki visi pembangunan untuk 20 tahun ke depan yaitu sebagai penumpu pangan dan industri nasional yang maju,” ungkap Plh. Kepala BI Jateng Ndari Surjaningsih di lokasi acara, Hotel Tentrem, Kota Semarang.
Provinsi ini, sebut Ndari, memang merupakan salah satu penghasil produksi pangan penting untuk Indonesia, selain Jawa Timur dan Jawa Barat. Namun demikian, sebutnya, dalam perkembangannya, beberapa bahan kebutuhan pokok, seperti beras, cabai hingga bawang merah masih menghadapi tantangan yakni kenaikan laju inflasi yang cukup tinggi.
Sebab itulah, melalui gelaran ini turut disosialisasikan bagaimana membuat kreasi olahan makanan menggunakan cabai kering dan bawang pasta. Pada konteks industri olahan makanan syariah alias halal food, pada kegiatan ini diundang 15 perwakilan pondok pesantren dan siswa-siswi SMK jurusan Tata Boga.
Mereka diajari profesional yakni Chef Mili Hendratno (owner Mil’s Kitchen), Askan Setiabudi (enterpreneur) dan Isimiyati (ownger Super Roti) bagaimana membuat olahan makanan dengan bahan tersebut hingga strategi pemasarannya.
“Ini dapat menjadi peluang usaha yang menguntungkan bagi UMKM sekaligus bentuk kontribusi UMKM dalam menjaga stabilitas inflasi pangan, khususnya volatile food,” sambungnya.
“Selain itu, melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kapasistas para guru, pendamping, pelajar dan santri di bidang tata boga, sekaligus melahirkan talenta pelaku usaha syariah bidang kuliner di Jateng,” tandasnya.