Berkunjung ke KIK, ADB dan Kemenkeu Dukung Investasi Hijau PT Alba Tridi Plastic Recycling Indonesia

Berkunjung ke KIK, ADB dan Kemenkeu Dukung Investasi Hijau PT Alba Tridi Plastic Recycling Indonesia

Ekonomi | semarang.inews.id | Rabu, 3 Juli 2024 - 22:30
share

 

KENDAL, iNewsSemarang.id - Direktur Eksekutif Asian Development Bank (ADB) Made Arya Wijaya,  bersama Deputy Country Director ADB untuk Indonesia Renadi Budiman berkunjung ke fasilitas baru pabrik daur ulang rPET milik PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia (ATPRI) di Kendal, Jawa Tengah. Kunjungan ini dilakukan bersama perwakilan Kementerian Keuangan RI.

Sebagai informasi, fasilitas baru milik PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia ini dibangun di atas lahan seluas 2,6ha di Kendal Industrial Park atau Kawasan Industri Kendal (KIK) Jawa Tengah. 

Pabrik ini menampung peralatan canggih yang mampu memproses 48.000 ton botol minuman PET setiap tahunnya. Teknologi canggih ini berasal dari produsen peralatan terkemuka di Asia dan Eropa dan dapat memproduksi sekitar 36.000 ton serpihan PET daur ulang dan pelet PET daur ulang yang aman untuk makanan. Bahan-bahan berkualitas tinggi ini dapat dimanfaatkan untuk pembuatan botol PET baru yang siap dikonsumsi kembali, baik di Indonesia maupun untuk tujuan ekspor.

Kunjungan dari ADB dan perwakilan Kemenkeu ini diterima Yi Guo, selaku Direktur ALBA Group Asia, dan Dian Kurniawati selaku Direktur PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia.

Yi Guo memaparkan, investasi ekonomi sirkular terkait pabrik daur ulang ini selaras dengan agenda pemerintah di bidang pemerataan investasi sekaligus bukti nyata dukungan terhadap visi Indonesia Emas 2045. 

Dikatakan, Pemerintah Indonesia memasukkan investasi hijau sebagai bagian dari pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Beberapa tahun belakangan investasi hijau di Indonesia terlihat meningkat. 

"Laporan Bain and Company menunjukkan, aliran investasi hijau ke Indonesia pada 2023 mencapai US$1,6 miliar, naik 28 dibanding tahun sebelumnya," paparnya, Rabu (3/7/2024)

Lebih lanjut disampaikan, dalam hal daur ulang plastik, Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan, namun peningkatan investasi dan kebijakan yang mendukung masih dibutuhkan. Kerja sama lebih lanjut dapat mendorong berkembangnya ekonomi sirkular di Indonesia dengan adanya dukungan komprehensif pemerintah terhadap pelaku industri menuju penyederhanaan proses perizinan, kepastian hukum, serta insentif finansial dan fiskal yang menarik.

"Investasi andalan PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia senilai US$60 juta ini menegaskan komitmen perusahaan dalam memajukan ekonomi sirkular Indonesia dan berperan aktif dalam mengatasi perubahan iklim, sejalan dengan visi ALBA Group Asia mencapai dunia tanpa limbah, atau world without waste,"  katanya.

Dia menjelaskan, dengan mengadopsi model kemitraan yang berfokus pada usaha mikro, kecil dan menengah, perusahaan bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengumpulan sampah di Indonesia, menumbuhkan kesadaran lingkungan, dan mendorong keterlibatan masyarakat yang akan memiliki dampak jangka panjang. 

"Model bisnis berkelanjutan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang, termasuk penciptaan lapangan kerja lokal dan stimulasi perekonomian daerah di Kendal dan wilayah Jawa Tengah," ucap Yi Guo.

Yi Guo juga mengaku bahwa pijaknya  sangat bangga bisa menghadirkan keahlian dan komitmennya untuk membantu negara ini dalam mengurangi dampak sampah plastik. 

"Kami yakin dampak sosial ekonominya akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Dengan pengetahuan teknologi, keunggulan operasional, penjualan global dan kemampuan pemasaran ALBA Group Asia, kami yakin bahwa fasilitas rPET baru yang mendukung ekonomi sirkuler ini akan memberikan manfaat jangka panjang dan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan di Indonesia termasuk terciptanya lapangan pekerjaan hijau baru," sebutnya.


Deputy Country Director ADB Renadi Budiman menyampaikan, pihaknya selalu menekankan bahwa kemajuan nyata dalam perjuangan melawan perubahan iklim memerlukan tindakan nyata selain diskusi-diskusi kebijakan dengan berbagai pemangku kepentingan. 

"Investasi ini dapat menjadi langkah konkret dan pada Juni 2023 ADB dan Leading Asia's Private Infrastructure Fund (LEAP) memberikan certified blue loan kepada ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia dimana pinjaman ini telah mematuhi ADB’s Ocean Finance Framework dan kriteria investasi yang ditetapkan berdasarkan Action Plan for Healthy Oceans and Sustainable Blue Economies," terangnya.

Dirinya menegaskan, upaya perusahaan mendukung proses daur ulang dan pengelolaan sampah sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. 

"Investasi ini menghadirkan tolak ukur yang dapat ditiru oleh dunia usaha lain dan  memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kelestarian lingkungan,” tambah Renadi.

Sementara itu, Direktur PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia Dian Kurniawati mengatakan, untuk menemukan solusi terbaik terhadap masalah polusi plastik di Indonesia diperlukan sebuah kerjasama dengan berbagai pihak. 

"Investasi pada fasilitas baru ini adalah cara kami membuka jalan terwujudnya visi Indonesia Emas 2045, dengan memperbaiki lingkungan dan masyarakat setempat. Kami harap hal ini dapat memberikan dampak yang besar dalam skala nasional," kata Dian Kurniawati.

Topik Menarik