10 Contoh Puisi Deskriptif Bahasa Indonesia dan Pengertiannya
JAKARTA, celebrities.id Contoh puisi deskriptif berikut ini bisa menambah wawasan dan sumber referensi untuk kamu saat akan membuat puisi.
Puisi deskriptif adalah puisi di mana penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap suatu keadaan, peristiwa, benda, maupun suasana yang menarik perhatiannya. Puisi deskriptif terbagi menjadi dua yaitu satire dan puisi kritik sosial.
Dilansir dari berbagai sumber pada Selasa (6/12/2022), celebrities.id telah merangkum contoh puisi deskriptif sebagai berikut.
Contoh Puisi Deskriptif
1. Di Negeri Amplop
(Puisi karya Gus Mus)
Aladin menyembunyikan lampu wasiatnya "malu"
Samson tersipu-sipi, rambut keramatnya ditutupi topi "rapi-rapi"
David caverfil dan rudini bersembunyi " rendah diri"
Entah, andai Nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnya
Amplop-amplop di negeri amplop mengatur dengan teratur
Hal-hal yang tak teratur menjadi teratur
Hal-hal yang teratur menjadi tak teratur
Memutuskan putusan yang tak putus
Membatalkan putusan yang sudah putus
Amplop-amplop menguasai penguasa
Dan mengendalikan orang-orang biasa
Amplop-amplop membeberkan dan menyembunyikan
Mencairkan dan membekukan
Mengganjal dan melicinkan
Orang bicara bisa bisu
Orang mendengar bisa tuli
Orang alim bisa nafsu
Orang sakti bisa mati
Di negeri amplop, amplop-amplop mengamplop apa saja dan siapa saja
2. Berdiri Aku
(Puisi karya Amir Hamzah)
Berdiri aku si senja gelap
Camar melayang menepis buih
Melayah bakau mengurai puncak
Berjuang datang ubur berkembang
Angin pulang menyejuk bumi
Menepuk teluk mengempas emas
Lari ke gunung memuncak sunyi
Berayun-ayun di atas alat
Benang raja mencelup ujung
Naik marak mengorak-corak
Elang leka sayap tergulung
Dimabuk warna berarak-arak
Dalam rupa maha sempurna
Rindu sendu mengharu kalbu
Ingin datang merasa sentosa
Mengecap hidup bertemu tuju
3. Alam Yang Indah
(Puisi karya Lenny Ch.M)
Sungguh indah alam
Ciptaan Tuhan
Hewan, Burung, ikan
Tumbuh-tumbuhan
Bintang dan bulan
Segenap tata surya
Memuji Tuhan
Tuhanku menjaga
Sejagat raya
Burung Margasatwa
Cukup makannya
Ajar aku, Tuhan
Buka mataku
Belajar dari alam Melihatmu
4. Indahnya Taman
(Puisi karya Mochamad Ruslan)
Indahnya taman ini
Kicauan burung diatas sana
Berwarna warni suara khasnya
Membuat hati merasa senang
Bunga-bunga terhampar luas
Itulah yang membuat indahnya taman ini
Semua tentangmu tersimpan dalam memoriku
Ku abadikan selalu dalam hidupku
5. Orangtua Ingin Apa, Anak Maunya Bagaimana
Orangtua menyuruh mengaji, anak mendadak pergi
Disuruh pergi, kau bilang mau mengaji
Orangtua menyuruh salat, anak mendadak pergi minggat
Disuruh minggat, kau bilang dasar orang tua bejat
Orangtua rajin bekerja, anak berkesempatan manja
Diminta bermanja, kau bilang orang tuaku mulai gila
Orangtua rajin ibadah anak, anak tak mau mencontoh
Diminta mencontoh, kau bilang masa bodoh
Tangan Dingin Lina Priscilla Jadi Kunci Kesuksesan Melahirkan Talenta Berbakat Star Media Nusantara
Orangtua sakit, anak tak bergeming dan bangkit
Diminta bangkit, kau bilang nanti ketularan sakit
Orangtua berprestasi, anak tak menginspirasi
Diminta apresiasi, kau bilang ahh basi
Orangtua butuh bantuan, anak mendadak pergi ke rumah teman
Disuruh bergaul dengan teman, kau bilang mereka tak sepadan
Mulai sekarang
Jadilah anak yang taar agar orang tua bahagia
Bahagia itu penting.. bukan yang penting bahagia
Berusaha itu penting.. bukan yang penting berusaha
6. Terkenang Sosok Bijaksana
Kusibak mendung tebal di awan
Biarkan sinarnya masuk terangi ruangan
Mengikuti angan lepas bebas menuju masa silam
Bias cakrawala tertuju wajah berhias indah mutiara
Dengan lentera gali mutiara
butir bening air mata tanda rasa cinta
Tubuh terkulai tak tegakkan kepala
Ribuan pinta terlepas jauh ke angkasa raya
Terkenang sosok bijaksana tanpa tanda jasa
Terkesan di pelupuk mata
Terbayang pahlawan ikhlas semata
Terkesan dalam jiwa raga
Menyibak lagi jauh lebih
Mau menerawang ketinggian awan
Pikiran mengingat butir demi butir mutiara terpendam
Gali hikmah di balik suratan terkubur dan tertanam
Lentera di tangan, jelas nian bukti berkenyataan
Kau ajari arti kehidupan melalui pendidikan
Kau ajari kesabaran meski duri menghujam
Kau ajari cara tak mati gaya agar berjaya
Kau ancam, hukum kami, kini jadi berarti
Kau bentuk pribadi meski maki silih berganti
Kau tanamkan asa, agar jiwa tak kian putus asa
Kau wariskan pelita terangi jiwa di kegelapan gulita
Tutur selembut sutra, kutiru pembentuk jiwa perangai mulia
Sejuta cara dan gaya kutiru sama bermain sandiwara jasa di zaman berbeda
Kesabaran hadapi masalah, kutiru ajarkan kemenangan hidup kini dan kelak di sana
Sejuta hikmah kujadikan lentera dalam menggali mutiara samudera berhiaskan cinta
7. Hatinya Rupawan Meskipun Rusak Badan
Lebih Dekat dengan Lina Priscilla: CEO Berprestasi dan Berdedikasi di Dunia Manajemen Talenta
Dia bersua seperti biasa
Menyapa dan bercanda
Namun dia bercita mulia
Bertahan dalam rimba pengetahuan
Kelaparan demi yang lain kecukupan
Perih demi tegaknya kemanusiaan
Adalah dia yang menjadi dambaan dunia
Dialah mutiara indah tak ternilai harganya
Tangan dan kakinya tak mau diam
Perut dan kepalanya terus menerjang
Berjalan membawa senapan siap dibidikkan
Jiwa dan raganya dipertaruhkan
Hidup dan matinya menjadi jaminan
Dengan hati dan pikirannya ia diam dan berjalan
Dia mengarungi samudera kebaikan
Mendaki tebing terjal kebenaran
Rela menderita melebihi apa pun
Kesempatannya tak tersia-siakan
Sanggup melampaui perjalanan jauh berapa pun
Sekalipun tinggalkan harta dan kedudukan
Dia aneh dan hina dipandang sebelah mata
Nyatanya ia kaya, mulia dan tegak perkasa dari yang ada
Tekadnya gigih dalam rencana
Semangatnya kuat bagaikan baja
Hatinya pasrah tinggi ke angkasa
Tawakal berserah pada sang Penguasa
Meski duri tajam mengoyak tubuh dekilnya
Ia terus melangkah demi ilmu pendidikan
Siapa pun yang memandang akan tertawan
Hatinya rupawan meskipun rusak badan
Kata dan perbuatannya membingungkan
Namun pada penghujungnya semua terbuktikan
Dia sang idaman dicintai Tuhan
8. Orang Pandai
Di negeri ini banyak sekali
Orang pandai dan orang pintar
Berjalan kesana kemari
Bersuara dan berkomentar
Setiap sesuatu dinilai
Dengan akalnya yang begitu pandai
Kepada orang yang selalu menyalahkan
Dialah yang pandai tetapi pandir.
9. Syair Orang Lapar
Lapar menyerang desaku
Kentang dipanggang kemarau
Surat orang kampungku
Kuguratkan kertas
Risau
Lapar lautan pidato
Ranah dipanggang kemarau
Ketika berduyun mengemis
Kesinikan hatimu
Kuiris
Lapar di Gunungkidul
Mayat dipanggang kemarau
Berjajar masuk kubur
Kau Pulang jua
Kalau.
10. Aku Ingin Sepertimu
Aku ingin sepertimu
Jadi pejabat tinggi
Dikawal kemana-mana
Harganya Pun berlimpah ruah.
Rakyat miskin tak peduli
Yang penting memperkaya diri
Entah halal atau haram
Yang penting masa depan tak suara