Fakta dan Mitos Tombak Kiai Upas, Ada Lafadz Allah Konon Berasal dari Lidah Naga

Fakta dan Mitos Tombak Kiai Upas, Ada Lafadz Allah Konon Berasal dari Lidah Naga

Seleb | BuddyKu | Senin, 21 November 2022 - 03:05
share

Pemerintah Kabupaten Tulungagung baru saja menggelar upacara kirab boyongan, yakni mengembalikan pusaka Tombak Kiai Upas dari Gedung Arsip Kabupaten Tulungagung ke Pendopo Kanjengan.

Tombak Kiai Upas merupakan pusaka yang telah masuk dalam daftar benda cagar budaya Kabupaten Tulungagung. Dari kabar yang beredar, tombak kiai upas diharapkan mampu memberikan manfaat dan menjauhkan warga Tulungagung dari wabah dan mara bahaya.

Tombak yang dalam penyimpanannya digantung tanpa menyentuh lantai ini memiliki kisah panjang sejak era kerajaan.

Berikut fakta dan mitos keberadaan Tombak Kiai Upas yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Tidak boleh keluar dari Kepatihan

benda pusaka
Ritual jamasan atau pembersihan benda pusaka. (Z Creators/Firmanto Imansyah)

Kelurahan Kepatihan merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung. Konon, Tombak Kiai Upas ini enggak diperbolehkan keluar dari wilayah Kepatihan, maka enggak heran jika sebelum Pemerintah Kabupaten membeli pendopo Kanjengan, tombak pusaka ini disimpan di Gedung Arsip yang masih ada di satu wilayah kelurahan yang sama.

2. Dijamas setiap tahun dan di malam tertentu

ritual jamasan
Ritual jamasan atau pembersihan benda pusaka. (Z Creators/Firmanto Imansyah)

Pusaka tombak kiai upas ini rutin dijamas atau dibersihkan secara fisik dengan iringan doa-doa setiap tahunnya di awal Bulan Suro dalam penanggalan Jawa. Prosesi jamasan ini dilakukan secara terbuka dan bisa disaksikan masyarakat umum.

3. Air jamasannya jadi rebutan warga

ritual jamasan
Air sisa ritual jamasan diserbu warga. (Z Creators/Firmanto Imansyah)

Pasca jamasan, warga sekitar yang menghadiri kegiatan ini acap kali memanfaatkan momentum untuk berebut air bekas jamasan pusaka tombak kiai upas. Sebagian percaya, air jamasan bisa membuang sial, menyembuhkan penyakit, hingga menjauhkan mara bahaya.

4. Lafadz Allah pada pangkal mata tombak

Jika dilihat dengan seksama, pada pangkat mata tombak yang berdekatan dengan tangkai tombak, terdapat lafadz Allah yang dituliskan dalam huruf Arab.

Lafadz ini bisa terlihat dengan jelas saat prosesi jamasan tahunan digelar, sebab saat itu pusaka ini akan dikeluarkan dari lokasi penyimpanan dan dijamas di ruangan terbuka.

5. Pusaka ini konon berasal dari lidah Naga Baru Klinting

Kisah yang paling populer adalah asal muasal pusaka ini berasal dari lidah naga baru klinting yang dipotong oleh ayah biologisnya sendiri, kemudian lidah itu berubah menjadi mata tombak, sedangkan badan naga berubah menjadi kayu sepanjang kurang lebih 3 meter yang kemudian dijadikan lendean atau pegangan tombak ini.

6. Kisah Naga Baru Klinting disebut di kota-kota lain

ritual jamasan
Ritual jamasan atau pembersihan benda pusaka. (Z Creators/Firmanto Imansyah)

Kisah naga baru klinting tidak hanya erat kaitannya dengan pusaka Tombak Kiai Upas, sebab di beberapa daerah yang dikenal memiliki sumber air luas, naga ini juga disebutkan. Seperti di wilayah Telaga Ngebel Kabupaten Ponorogo, kemudian di daerah Rawa Pening yang terkenal itu.

Artikel menarik lainnya:

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik!Lets join Z Creators dengan klik di sini .

Z Creators
Z Creators