Tahun Depan 606 Ribu Guru Dapat Tunjangan Sertifikasi, Mendikdasmen: Sudah Disetujui DPR

Tahun Depan 606 Ribu Guru Dapat Tunjangan Sertifikasi, Mendikdasmen: Sudah Disetujui DPR

Nasional | purwokerto.inews.id | Jum'at, 22 November 2024 - 20:20
share

Tangerang Selatan, iNewsPurwokerto.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyebut bahwa pada tahun 2025, sebanyak 606 ribu guru akan mendapatkan tunjangan sertifikasi. Langkah ini menurutnya sudah mendapatkan persetujuan dari DPR.

"Ini bukan janji politik, tetapi komitmen yang sudah disetujui oleh DPR. Kami juga berencana melatih sekitar 850 ribu guru untuk mengikuti Program Profesi Guru (PPG) pada 2025," ucap Abdul Mu’ti saat menjadi pembicara kunci dalam kegiatan Opening Ceremony dan Seminar Internasional di Aula Harun Nasution, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Jumat (22/11/2024).

Ia berharap, pada tahun 2026, para guru yang mengikuti Program Profesi Guru sudah bisa mendapatkan sertifikasinya dari pemerintah. “Dan mudah-mudahan, pada tahun 2026 juga sudah dapat sertifikasinya dari pemerintah. Ini bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan kualitas guru dan teorinya lagi peningkatan kualitas pembelajaran akan berpengaruh terhadap kualitas,” lanjutnya.

Dalam Seminar bertajuk Transformasi Pendidikan sebagai Upaya Mempertahankan Nilai Kebudayaan dalam Masyarakat Indonesia pada Era Modernisasi ini, Abdul Mu’ti juga menyoroti peran penting guru dalam dunia pendidikan, yang tidak dapat digantikan oleh teknologi.

"Teknologi memang sangat penting, tetapi guru tetap menjadi figur utama dalam pembelajaran," katanya.

 

Ia juga mengingatkan, jika dalam kepemimpinannya, pemenuhan kualifikasi dan peningkatan kompetensi guru menjadi prioritas. Termasuk peningkatan kesejahteraan guru juga akan terus diperjuangkan.

Mengangkat isu terkait pendidikan di Indonesia, Abdul Mu’ti juga menyampaikan pentingnya menjaga nilai-nilai kebudayaan dalam proses pembelajaran. Ia mencontohkan, keberagaman budaya Indonesia yang justru menjadi modal utama dalam menciptakan bangsa yang modern dan maju, tanpa kehilangan akar budaya yang ada.

"Nilai-nilai kebudayaan Indonesia adalah kapital kita yang tak ternilai harganya," tegasnya.

Abdul Mu’ti juga mengingatkan pentingnya pendidikan yang tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pada pengembangan soft skills. Ia menilai, jika kemampuan beradaptasi, berpikir kritis, dan berkomunikasi merupakan keterampilan penting yang harus ditanamkan sejak dini, agar generasi muda siap menghadapi tantangan dunia yang semakin berubah cepat.

Dengan visi besar untuk pendidikan yang dapat diakses oleh semua, Abdul Mu’ti berharap program-program yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan membantu mempersiapkan generasi Indonesia yang unggul dan siap bersaing di era digital.

Topik Menarik