Efek Maruarar Hijrah ke Gerindra, Cakada KIM Plus Unggul di Kandang Banteng
JAKARTA, iNewsBandungRaya.id - Hasil survei Polling Institute terkait peta politik terkini di Pilkada Subang, Majalengka dan Sumedang (SMS), menunjukkan elektabilitas calon bupati yang diusung Partai Gerindra dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus unggul dibanding calon yang diusung PDIP. Beberapa faktor diduga menjadi penyebab keunggulan itu.
Menurut peneliti utama Polling Institute, Kennedy Muslim, meski daerah pemilihan Jabar XI ini merupakan basis PDI Perjuangan di Jawa Barat, banyaknya tokoh yang berpindah haluan menjadi salah satu penyebab meredupnya pengaruh Partai Merah di dapil ini.
Kennedy mencontohkan politisi Partai Gerindra, Maruarar Sirait. “Banyak kader yang berpindah partai seperti Pak Ara (Maruarar Sirait) yang sudah lama maju di Dapil XI tapi kemudian pindah ke Gerindra,” kata Kennedy saat memaparkan hasil survei, Jumat (22/11).
Hal ini diamini oleh putra sulung Maruarar, Joshua Sirait. Menurut pendiri relawan Sahabat Yoshua ini, kepindahan ayahnya dari PDIP ke Partai Gerindra turut menjadi penyebab kian bersinarnya Gerindra di basis PDIP Jawa Barat ini.
“PDIP terbelah di Sumedang, Majalengka, Sumedang. Banyak kader yang geser dan putar balik. Strukturnya aja mundur. Tetapi mereka punya basis yang cukup kuat. Terbukti elektabilitas Kang Jimat (Ruhimat) tinggi sekali,” ujar Joshua.
Pengamat politik dari Indonesia Political Opinon (IPO) Dedi Kurnia Syah menguatkan pendapat itu. Mesin partai tidak bisa sekuat ketokohan, khusus di Dapil Subang, Majalengka dan Sumedang. “Butuh partai yang kuat dan ketokohan yang juga kuat,” kata Dedi.
Dia mencontohkan PDIP yang punya mesin partai cukup kuat, tetap tidak akan berdaya jika banyak tokoh simpulnya berpindah haluan. Bahkan PKS pun, kata Dedi, tidak mampu mempertahankan loyalitas melebihi ketokohan.
“Elektabilitas (figur) terbentuk dari faktor ketokohan. Meskipun mesin partai tetap penting untuk mendukung segala aktivitas politik tokoh tersebut,” tegasnya.
“Karena itu dengan adanya survei ini, mau tidak mau bagi calon yang menang harus tetap fokus dan yang kalah harus siap dengan segala konsekuensinya," ucap Dedi.
Berdasarkan hasil survei Polling Institute yang dilakukan pada 6-12 November 2024, elektabilitas calon Bupati Subang yang diusung Gerindra Ruhimat (Kang Jimat)-Aceng Kudus unggul 55,4 persen mengalahkan jagoan Banteng Reynaldy Putra dan Asep Rochman 26,9 persen.
Begitu pun di Majalengka, pasangan calon bupati penantang petahana yang diusung Gerindra, Eman Suherman-Dena Muhamad Ramdhan unggul 58 persen dari petahana Karna Sobahi-Koko Suyoko yang didukung PDIP 35,9 persen.
Sementara di Sumedang, situasinya mirip dengan Kabupaten Subang. Pasangan calon bupati petahana yang diusung Gerindra, Dony Ahmad Munir mengalahkan 3 kandidat penantang lainnya. Dony-Fajar Aldila 64,7 persen, Eni Sumarni-Ridwan Solichin 18,8 persen, Irwansyah-GRA Mustikaningrat 7,1 persen, dan Hendrik-Radya Anom 2,4 persen.