Perkuat Pengawasan Laut,DKP Sulbar Serahkan Kapal Konservasi di Polewali Mandar

Perkuat Pengawasan Laut,DKP Sulbar Serahkan Kapal Konservasi di Polewali Mandar

Terkini | polman.inews.id | Kamis, 10 Oktober 2024 - 20:50
share

POLEWALI MANDAR, iNewsPolman.id - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat semakin memperkuat upaya konservasi dan pengawasan kawasan perairan dengan penyerahan kapal konservasi kepada DKP Kabupaten Polewali Mandar. Kapal yang dilengkapi teknologi modern ini akan digunakan untuk mengawasi dan melindungi kawasan terumbu karang dan mangrove, terutama di daerah perairan Kabupaten Polewali Mandar. Kamis, (10/10/24)

Penyerahan kapal tersebut dilakukan oleh Kepala DKP Provinsi Sulawesi Barat, Suyuti Marsuki, didampingi Kepala Bidang Tangkap dan Pesisir Abd. Gani, kepada Kepala DKP Polewali Mandar, H. Ahmad Killing, di hadapan sejumlah pejabat, termasuk Andi Ali Sadikin, Arif Muswel,Kabid Tangkap dan Pesisir DKP Polman.

Dalam pernyataannya dihadapat awak media, Suyuti Marsuki menyampaikan bahwa kapal ini tidak hanya untuk kepentingan konservasi, tetapi juga dapat berfungsi sebagai kapal pengawas yang mampu beroperasi di seluruh wilayah perairan Sulawesi Barat.

“Kapal ini dirancang khusus untuk operasi jarak jauh, dilengkapi dengan mesin diesel yang hemat bahan bakar, alat dewping dan kompresor, serta 10 unit alat selam yang memudahkan pengisian oksigen tanpa perlu kembali ke darat. Mesin kapal ini menggunakan sistem ganda dengan kapasitas 60 tenaga kuda, yang mampu melaju hingga 12 knot per jam dengan awak kapal sebanyak empat orang dan kapasitas angkut hingga 12 orang," jelas Suyuti Marsuki.


Kapal yang dilengkapi teknologi modern ini akan digunakan untuk mengawasi dan melindungi kawasan terumbu karang dan mangrove

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penempatan kapal di Polewali Mandar sangat strategis mengingat luasnya kawasan konservasi yang mencakup lebih dari 50 ribu hektar, termasuk beberapa pulau seperti Pulau Batoa, Pulau Tangnga, Pulau Dea-Dea, Pulau pasir putih, Pulau Panampeang, Pulau Tarrusan, Pulau Aruang Buku, Pulau aruang Nepo dan Pulau Karamasan.

"Polman adalah prioritas karena memiliki potensi konservasi trumbu karang dan mangrove yang sangat besar," tambahnya.

Kapal ini diharapkan dapat mendukung program-program riset, pengawasan, serta pengendalian aktivitas ilegal di laut seperti pengeboman ikan dan pembiusan yang mengancam kelestarian biota laut.

“Dengan adanya kapal ini, pengawasan akan lebih intensif dan kontinyu. Kami juga telah mengecek seluruh fasilitas kapal yang siap beroperasi, meski ada beberapa bagian yang masih memerlukan pembenahan,” ungkap Suyuti, seraya menambahkan bahwa pengadaan kapal ini didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.


Kapal ini diharapkan dapat mendukung program-program riset, pengawasan, serta pengendalian aktivitas ilegal di laut seperti pengeboman ikan dan pembiusan yang mengancam kelestarian biota laut.

Di sisi lain, H. Ahmad Killing, Kepala DKP Polewali Mandar, menyampaikan apresiasi atas penyerahan kapal tersebut.

"Dengan adanya kapal ini, pengawasan kawasan perairan Polman akan lebih maksimal, yang tentunya berdampak positif bagi kelestarian terumbu karang dan mangrove, serta memberikan manfaat langsung bagi nelayan pesisir,” ujarnya.

Ahmad Killang juga menekankan pentingnya koordinasi yang berkesinambungan dengan DKP Provinsi Sulawesi Barat, mengingat kapal ini merupakan aset provinsi.

"Kami akan memaksimalkan penggunaan kapal ini dalam menjaga stabilitas pantai dan konservasi sumber daya laut, apalagi wilayah pesisir Polman yang kaya akan pulau-pulau kecil sangat membutuhkan pengawasan yang ketat,” pungkasnya.

Penyerahan kapal konservasi ini menandai komitmen kuat pemerintah dalam menjaga ekosistem laut, khususnya kawasan konservasi di Sulawesi Barat.

Kedepannya, program serupa akan terus digulirkan di kabupaten lainnya demi keberlanjutan lingkungan pesisir dan kesejahteraan nelaya

Topik Menarik