Usai Viral 2 Guru Mandi Lumpur, Jalan Rusak di Lebak Jadi Isu Panas, Tanggung Jawab Siapa?

Usai Viral 2 Guru Mandi Lumpur, Jalan Rusak di Lebak Jadi Isu Panas, Tanggung Jawab Siapa?

Terkini | pandeglang.inews.id | Sabtu, 16 November 2024 - 19:00
share

LEBAK, iNewsPandeglang.id Sebuah video yang memperlihatkan dua guru di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, terjatuh dari motor akibat jalan rusak dan penuh lumpur, mendadak viral. Video itu memperlihatkan betapa beratnya perjuangan para guru yang harus melewati jalan berbatu dan licin, bahkan tertutup longsor, demi mengajar di SDN 5 Cidikit.

Meskipun motor dan pakaian mereka penuh lumpur, keduanya tetap melanjutkan perjalanan. Aksi mereka mendapat perhatian luas, dengan netizen menyebut mereka sebagai "pahlawan sejati."

Namun, insiden ini membuka masalah infrastruktur di Lebak, khususnya di daerah pedalaman. Jalan rusak dan sulit dilalui menjadi hambatan utama bagi warga, termasuk para guru yang harus menempuh perjalanan jauh untuk mengajar.

Kepala Desa Cidikit, Jumsa, memberikan penjelasan terkait masalah jalan rusak tersebut. Ia mengakui bahwa jalan di daerah tersebut memang diperlebar oleh PT Samudra Banten Jaya (SBJ), namun setelah pelebaran, belum ada perbaikan lanjutan yang dilakukan. “Kami sudah bermusyawarah dengan PT SBJ, dan mereka siap memperbaiki jalan setelah proposal diajukan,” ungkap Jumsa saat dihubungi, Sabtu (16/17/2024)

Dalam konfirmasi lebih lanjut, Jumsa juga menegaskan bahwa longsor yang terjadi di jalan tersebut disebabkan oleh hujan deras, bukan akibat aktivitas pelebaran jalan oleh PT SBJ. "Benar, para guru terhambat menuju sekolah karena jalan longsor. Namun, hal itu bukan disebabkan oleh aktivitas PT Samudra Banten Jaya,melainkan akibat hujan deras yang memicu longsor. Kami sudah melakukan perbaikan dengan gotong royong bersama masyarakat Cibengkung," tambah Jumsa.

Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi infrastruktur di wilayah tersebut yang masih banyak mengalami kerusakan. "Cidikit bukan satu-satunya yang perlu dibangun, masih ada banyak wilayah lain. Ke arah Cibeber, Cilograng, Mekarsari, dan Pamubulan juga rusak. Apalagi musim hujan sekarang,” ujar Jumsa. 

Ia juga berharap ada bantuan dari pemerintah dan perusahaan untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak di wilayah tersebut.

 

Setelah pernyataan dari Kepala Desa Jumsa, PT Samudra Banten Jaya (SBJ) melalui Humasnya, TB Endin, memberikan klarifikasi. Endin menegaskan bahwa longsor yang terjadi di Cidikit tidak ada kaitannya dengan aktivitas atau proyek perusahaan mereka. "Longsor itu disebabkan oleh faktor alam, bukan karena proyek yang dilakukan oleh perusahaan kami," jelas Endin.

Ia menambahkan bahwa tidak ada kaitan dengan aktivitas perusahaan di kawasan tersebut, dan jalan yang rusak memang disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrim, seperti hujan lebat.

Dampak dari kondisi jalan ini sangat dirasakan oleh para guru dan pelajar. Jalan yang rusak menghambat akses mereka ke sekolah dan menambah beban hidup mereka. Kepala Desa Jumsa juga mengungkapkan bahwa Cidikit adalah salah satu daerah dengan kondisi jalan paling buruk di Kecamatan Bayah, dan membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah dan pihak terkait.

Menjelang Pilkada Lebak dan Pilgub Banten 2024, masyarakat berharap calon pemimpin dapat memperhatikan perbaikan infrastruktur di daerah pedalaman. Jika masalah jalan rusak ini dibiarkan, tidak hanya keselamatan warga yang terancam, tetapi juga masa depan pendidikan anak-anak di wilayah tersebut.

Masalah jalan rusak di Cidikit harus segera ditangani. Masyarakat berharap ada tindakan nyata dari pemerintah dan perusahaan agar infrastruktur yang rusak segera diperbaiki demi kesejahteraan warga dan kemajuan pendidikan di Lebak, Banten.

Topik Menarik