Ribuan Mobil Mewah Hilang Tenggelam di Tengah Laut, Pemilik Nangis Tak Dapat Asuransi

Ribuan Mobil Mewah Hilang Tenggelam di Tengah Laut, Pemilik Nangis Tak Dapat Asuransi

Otomotif | BuddyKu | Jum'at, 8 April 2022 - 06:20
share

JAKARTA, iNews.id - Masih ingat dengan peristiwa 4.000 mobil terbakar di kapal kargo. Kini, daftar kendaraan yang berada di atas kapal Felicity Ace yang tenggelam di Samudera Atlantik itu muncul secara online.

Berdasarkan data di situs importinfo, bersama dengan mobil yang dikirim Grup Volkswagen ke Amerika, ada beberapa mobil langka pesanan khusus di dalam kapal.

Berdasarkan hitungan data, ada 3.828 kendaraan dijadwalkan akan dikirim setelah kebakaran terjadi pada Februari, sejalan dengan laporan Felicity Ace dapat membawa sekitar 4.000 kendaraan. Itu juga sesuai dengan laporan sebelumnya, ketika Porsche mengatakan memiliki sekitar 1.100 kendaraan di dalamnya.

Secara kalkulasi unit kendaraan yang berada di kapal tersebut, yakni Porsche 1.117 unit, VW memiliki 561 unit, Audi memiliki 1.944 unit, Bentley memiliki 189 unit, dan Lamborghini 85 unit kendaraan.

Adapun keanehan yang menarik perhatian adalah ada Honda Prelude SiR 1996. Top Gear NL menemukan postingan Facebook pria yang terdaftar sebagai pengimpor kendaraan, mengklaim mobil tersebut Prelude generasi kelima ke-65 yang pernah dibuat dan mengimpornya ke AS untuk dimulihkan.

Hal yang membuat frustrasi, polemik dengan asuransi, perusahaan pelayaran, dan pihak lain. Dia mengatakan dirinya tidak akan mendapatkan kompensasi untuk mobil yang hilang.

Itu bukan satu-satunya kendaraan langka yang tenggelam di kapal. Menurut manifes, ada Land Rover Santana 1977, BMW 750i 2007, Mustang 2015, 12 traktor Fendt, Mini Countryman 2019 yang dikirim dalam peti kayu.

Sebelumnya, Reinsurance News memperkirakan kerugian perusahaan mencapai USD500 juta atau setara Rp7,1 triliun. Ini mengingat total ada sekitar unit 4.000 unit mobil mewah terbakar. "Mobil-mobil yang diangkut banyak dijual di harga mulai USD99.650 (Rp1,4 miliar) maka kerugian akan mencapai USD500 juta," tulis Reinsurance News dalam laporannya.

Topik Menarik