Reaksi Berkelas Franco Morbidelli Usai Dihukum Penalti 3 Grid di MotoGP Thailand 2025
REAKSI berkelas diberikan Franco Morbidelli usai dihukum penalti 3 grid di MotoGP Thailand 2025. Pembalap tim Valentino Rossi, yakni Pertamina Enduro VR46, itu memilih bersikap legawa.
Morbidelli menerima hukuman penalti tiga grid yang berlaku saat balapan utama MotoGP Thailand 2025. Menurutnya, itu merupakan hukuman yang adil.
1. Dihukum
Morbidelli mendapat hukuman tersebut karena mengganggu laju Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) pada akhir sesi latihan MotoGP Thailand 2025, Jumat 28 Februari 2025. Dia melambat di tikungan empat ketika Bagnaia sedang memacu kencang motornya karena sedang berjuang untuk bisa lolos ke Q2.
Namun untungnya, Bagnaia dapat menghindar sehingga tidak terjadi tabrakan. Akan tetapi, kampiun MotoGP 2022 dan 2023 itu terlihat kesal dengan apa yang dilakukan Morbidelli. Pasalnya, akibat tindakan Morbidelli itu, upayanya untuk melakukan sprint di detik-detik akhir latihan harus gagal.
2. Campur Aduk
Menanggapi hal itu, Morbidelli mengaku perasaannya campur aduk. Pasalnya, dia berhasil finis di posisi lima saat sesi latihan. Namun begitu, dia mengakui kalau hukuman yang dijatuhkan padanya adalah hukuman yang adil karena membahayakan Bagnaia.
"Hari yang bagus, tapi meninggalkan rasa pahit karena saya mendapat penalti akibat insiden dengan Pecco. Jadi, rasanya manis sekaligus pahit,” kata Morbidelli, dilansir dari Crash, Sabtu (1/3/2025).
"Hukuman itu adil. Itu memang insiden yang berbahaya, meskipun ada banyak faktor di baliknya,” terangnya.
3. Kronologi
Lebih lanjut, Morbidelli menceritakan kronologi lengkap terkait insiden tersebut. Murid Valentino Rossi itu mengatakan bahwa itu semua juga tak luput dari dua pembalap yang ada di depannya.
Sebab, dua pembalap di depannya itu melambat saat berada di tikungan. Hal ini membuatnya ikut melambat tanpa tahu di belakang ada Bagnaia yang sedang memacu kencang kuda besinya.
"Saya sedang melaju kencang, catatan waktu saya di sektor itu sangat bagus. Namun, saat tiba di Tikungan 3, motor Bezzecchi masih berada di sana dan sedang dievakuasi. Tidak ada bendera kuning, tetapi dua pembalap di depan saya tiba-tiba melambat di Tikungan 4,” tuturnya.
“Mereka melewati sektor itu tujuh hingga lima detik lebih lambat dari biasanya. Karena melihat mereka melambat, saya juga melambat. Namun, saat saya menoleh ke belakang, Pecco sudah sangat dekat. Dia tidak melambat karena lap itu penting untuknya agar bisa lolos ke Q2,” sambungnya.
"Situasi itu bisa saja lebih buruk. Jika saya melambat lebih drastis, mungkin kami bisa bersentuhan. Jadi, penalti ini memang adil,” pungkas Morbidelli.