Bulu Tangkis Indonesia Loyo di Olimpiade Paris 2024, Tim Ad Hoc PBSI Minta Maaf

Bulu Tangkis Indonesia Loyo di Olimpiade Paris 2024, Tim Ad Hoc PBSI Minta Maaf

Olahraga | inews | Sabtu, 10 Agustus 2024 - 06:20
share

TANGERANG, iNews.id - Cabang olahraga bulu tangkis Indonesia loyo di Olimpiade Paris 2024. Humas Ad Hoc PBSI, Yuni Kartika meminta maaf.

Ada sembilan atlet bulu tangkis Indonesia yang berlaga di Olimpiade Paris 2024. Mereka Gregoria Mariska Tunjung, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Aridanto, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.

Sayangnya, hanya Gregoria saja yang berhasil menyabet medali di Olimpiade Paris 2024. Tunggal putri berusia 24 tahun itu meraih medali perunggu. Hasil ini membuat PBSI menjadi sorotan karena cabor bulu tangkis diharapkan dapat mendulang emas di Olimpiade Paris 2024.

Mewakili tim Ad Hoc PBSI, Yuni menyampaikan permohonan maafnya terkait hasil minor yang didapat bulu tangkis Indonesia. Dia menekankan PBSI akan berupaya keras agar ke depannya bisa kembali menjaga tradisi medali emas Olimpiade.

Atas nama tim Ad Hoc, saya juga meminta maaf kalau hasilnya belum maksimal. Tapi kita ke depannya tentu akan berusaha lebih baik lagi untuk bisa mengembalikan tradisi medali emas dari cabor bulu tangkis, kata Yuni di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (9/8/2024).

Gregoria hari ini telah tiba di Tanah Air. Peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 itu mendapat sambutan yang hangat. Yuni pun memberikan apresiasi atas pencapaian yang didapat Gregoria karena akhirnya tunggal putri Indonesia bisa kembali merebut medali Olimpiade setelah terakhir kali didapat Maria Kristin pada Olimpiade Beijing 2008.

Atas nama tim Ad Hoc, terima kasih atas sambutan yang diberikan hari ini, tentu saja kebanggaan kami akhirnya tunggal putri Indonesia Gregoria berhasil meraih perunggu di Olimpiade Paris 2024, tuturnya.

Saya pribadi sangat bangga melihat akhirnya ada medali yang bisa dipersembahkan dari cabor bulu tangkis. Meski mungkin ini bukan hasil terbaik yang kita inginkan, tetapi kita tetap harus mensyukuri hasil yang sudah didapatkan sampai ini, lanjut Yuni.

Wanita berusia 51 tahun itu menaruh harapan besar atas pencapaian medali perunggu Gregoria. Yuni berharap, medali ini menjadi angin segar untuk kemajuan bulu tangkis Indonesia khususnya sektor tunggal putri agar bisa mendulang banyak prestasi.

"Pada hari ini tentu saja kebanggan kita Gregoria, mudah-mudahan membawa angin segar untuk kemajuan prestasi ke depannya di sektor tunggal putri dan bisa menginspirasi para pemain muda lainnya," ucap Yuni.

Topik Menarik