Kisah Massimo Luongo, Rekan Setim Elkan Baggott yang Ternyata Keturunan Sultan dari Kerajaan Bima
KISAH Massimo Luongo menarik diulas. Eks rekan setim Elkan Baggott itu ternyata keturunan sultan dari Kerajaan Bima.
Menaturalisasi pemain keturunan menjadi salah satu tren yang kini menghinggapi dunia sepakbola. Tak ayal, banyak negara tak terkecuali Indonesia, memburu pemain yang berkarier di Eropa yang masih memiliki darah Indonesia.
Salah satu pemain yang memiliki darah Indonesia, tapi memilih untuk membela negara lain adalah Massimo Luongo. Pemain Ipswich Town ini memutuskan untuk membela Australia, meski masih memiliki darah Kerajaan Bima.
Massimo Luongo Merupakan Keturunan Kesultanan Bima
Menurut pengakuan Massimo, kakek buyut dari pihak ibunya merupakan keturunan Kesultanan Bima bernama Sultan Ambela Abu'l-Khair Sirajuddin.
Meski memiliki darah Indonesia, nyatanya pemain yang pernah satu tim dengan Elkan Baggott di Ipswich Town ini memilih untuk membela Australia yang notabene sang pemain lahir di Sydney.
Karier Massimo Luongo di Timnas Australia dan Klub
Massimo Luongo telah tampil untuk Timnas Australia di 41 laga internasional. Pemain kelahiran Sydney ini pernah main di ajang Piala Asia 2015, Piala Dunia 2018, hingga Piala Asia 2019.
Adapun karier terbaik Massimo bersama skuad The Socceroos adalah memenangkan Piala Asia 2015. Kala itu, mereka sukses menundukkan Korea Selatan melalui babak perpanjangan waktu dengan skor 1-2.
Sementara itu, untuk karier klub, Massimo lebih sering main di Inggris. Pemain yang masih memiliki darah Italia itu main di banyak klub, seperti Spurs, Swindon Town, QPR, Sheffield Wednesday, Middlesbrough, dan berseragam Ipswich Town.
Namun, Massimo pada musim ini tidak menjadi pilihan utama di skuad Ipswich Town asuhan Kieran McKenna. Sejauh ini, pemain Timnas Australia itu baru main di 7 laga Liga Inggris.
Demikian ulasan mengenai kisah Massimo Luongo, eks rekan setim Elkan Baggott yang ternyata keturunan sultan dari Kerajaan Bima.