Xi Jinping Balas Trump, Tarif Impor AS Jadi 125
JAKARTA - China memberlakukan tarif impor yang tinggi mencapai 125 pada berbagai barang AS sebagai tanggapan terhadap tarif impor yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump. Tindakan ini merupakan tanggapan China terhadap kebijakan perdagangan yang diterapkan pemerintah AS.
Tarif ini akan berlaku pada hari Sabtu, 12 April 2025, menurut pengumuman yang dibuat oleh Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara.
Sebuah komisi menanggapi keputusan Amerika Serikat untuk menaikkan tarif pembalasan terhadap impor China yang mencapai 125. Komisi tersebut menyatakan bahwa mengenakan tarif yang sangat tinggi kepada China adalah pelanggaran berat terhadap aturan yang mengatur ekonomi dan perdagangan internasional. Selain itu, komisi tersebut menyatakan bahwa kebijakan tarif AS melanggar etika dan prinsip ekonomi fundamental. Mereka juga berpendapat bahwa tindakan ini merupakan hasil dari tekanan dan pemaksaan sepihak.
Perang Tarif
“Tidak ada pemenang dalam perang tarif dan melawan dunia akan hanya akan mengakibatkan isolasi diri,” ucap Presiden China Xi Jinping saat bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez di Beijing, Jumat (11/4/2025).
Xi mengatakan bahwa China telah berkembang selama lebih dari 70 tahun terakhir melalui perjuangan dan kemandirian sendiri, tidak pernah bergantung pada belas kasihan orang lain atau takut akan penindasan yang tidak masuk akal. ia menegaskan bahwa China akan tetap percaya diri dan fokus dalam mengelola urusannya dengan baik, tidak peduli bagaimana dunia luar berubah.
China dan Uni Eropa (UE) adalah perekonomian terbesar di dunia dan sangat mendukung globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas, Xi menyatakan bahwa kedua negara tersebut telah menjalin hubungan ekonomi yang kuat, dengan output ekonomi gabungan mereka melebihi sepertiga dari total ekonomi dunia.
China Siap Berdialog dengan AS
Komisi tersebut menyatakan bahwa China akan mengambil tindakan serius dan berjuang sampai akhir jika AS terus merongrong kepentingan China.
"China tetap terbuka untuk berdialog dengan AS, tetapi kami meyakini bahwa ancaman dan tekanan bukanlah pendekatan yang tepat untuk berinteraksi dengan negara kami," tegas Jubir Kemendag China bahwa AS harus menyelesaikan konfliknya ini melalui perundingan yang didasarkan pada rasa saling menghormati.
Lawan AS
Juru Bicara Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa AS harus bertanggung jawab sepenuhnya atas kebijakan tarif sepihak, yang telah mengganggu perekonomian global, pasar global, dan sistem perdagangan multilateral.
Ia menganggap tindakan AS untuk menunda pemberlakuan tarif tinggi pada mitra dagang tertentu di bawah tekanan dari China dan negara lain hanyalah tindakan simbolis dan kecil, yang tidak mengubah kenyataan bahwa AS menggunakan koersi perdagangan untuk keuntungan sendiri.
China mendesak AS untuk segera mengoreksi tindakan kelirunya dan mencabut seluruh kebijakan tarif unilateral yang telah diterapkan terhadap Tiongkok.
Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara China menyatakan jika AS kembali memberlakukan tarif yang lebih tinggi, dipastikan nantinya akan menjadi lelucon dalam sejarah ekonomi global karena tidak memiliki alasan ekonomi yang masuk akal.
"Mengingat bahwa sudah tidak mungkin bagi pasar China untuk menerima impor dari AS pada tingkat tarif saat ini, jika AS memberlakukan tarif lebih lanjut pada produk China, China akan memilih mengabaikannya," ucap komisi tersebut, dilansir dari Antara, Sabtu (12/4/2025).
Baca Selengkapnya: Xi Jinping Gebuk Trump, China Naikkan Tarif Impor AS Jadi 125