Yoon Suk Yeol Diberhentikan, Korsel Akan Gelar Pemilihan Presiden pada 3 Juni

Yoon Suk Yeol Diberhentikan, Korsel Akan Gelar Pemilihan Presiden pada 3 Juni

Terkini | okezone | Selasa, 8 April 2025 - 05:41
share

SEOUL - Pemerintah Korea Selatan telah menyetujui tanggal 3 Juni sebagai tanggal pemilihan presiden dadakan, menyusul pemecatan Yoon Suk Yeol dari jabatannya pekan lalu. Kabinet menyetujui tanggal tersebut pada Selasa, (8/4/2025) setelah berdiskusi dengan Komisi Pemilihan Umum karena mereka perlu menyetujui hari libur umum untuk pemilihan umum.

Yoon diberhentikan oleh Mahkamah Konstitusi karena melanggar tugas resminya dengan mengeluarkan dekrit darurat militer pada 3 Desember dan memobilisasi pasukan dalam upaya menghentikan proses parlemen.

Kekacauan Politik

Undang-undang Korea Selatan mengharuskan diadakannya pemilihan presiden baru dalam waktu 60 hari jika jabatan tersebut kosong.

Korea Selatan telah menghadapi kekacauan politik selama berbulan-bulan sejak Yoon mengejutkan negara tersebut dengan mengumumkan darurat militer, yang memicu pemakzulannya oleh parlemen dan pemakzulan pemimpin sementara Perdana Menteri Han Duck-soo.

Pemakzulan Han kemudian dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi dan ia akan terus menjabat sebagai presiden sementara hingga pemilihan umum.

Kekosongan kekuasaan di puncak pemerintahan Korea Selatan telah membayangi upaya Seoul untuk berurusan dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada saat tarif AS meningkat dan pertumbuhan ekonomi melambat di ekonomi terbesar keempat di Asia tersebut.

 

Calon Presiden Potensial

Lee Jae-myung, pemimpin populis dari Partai Demokrat liberal yang kalah tipis dari Yoon pada 2022, adalah calon terdepan tetapi menghadapi tantangan hukum sendiri dalam berbagai persidangan atas tuduhan termasuk melanggar undang-undang pemilu dan penyuapan.

Kandidat lain adalah Han Dong-hoon, mantan pemimpin Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa di Korea Selatan dianggap sebagai pesaing konservatif teratas. Ada juga Oh See-hoon wali kota Seoul yang konservatif dan mendukung program senjata nuklir Korea Selatan.

Partai konservatif memiliki banyak kandidat.

Menurut jajak pendapat Gallup yang diterbitkan pada 4 April, 34 responden mendukung Lee sebagai pemimpin berikutnya, 9 mendukung Menteri Tenaga Kerja konservatif Kim Moon-soo, 5 mantan pemimpin partai berkuasa Han Dong-hoon, 4 walikota Daegu Hong Joon-pyo, dan 2 walikota Seoul Oh Se-hoon.

Topik Menarik