Lulu Hypermarket Tutup 10 April, Banting Harga hingga PHK Pekerja

Lulu Hypermarket Tutup 10 April, Banting Harga hingga PHK Pekerja

Ekonomi | okezone | Rabu, 2 April 2025 - 14:17
share

JAKARTA - Lulu Hypermarket akan tutup dan berhenti beroperasi pada 10 April 2025. Berdasarkan pantauan langsung di Lulu Hypermarket yang berlokasi di The Park Sawangan, Depok, Rabu (2/4/2025), kondisi store kini sangat memprihatinkan.

Dari pintu masuk Lulu Hypermarket sudah berjejer barang-barang berupa pakaian yang dibandrol dengan harga miring lengkap dengan keterangan "clearance promo" atau  promo cuci gudang. Melangkah ke dalam, hanya terlihat tiga kasir yang beroperasi.

1. Rak Kosong

Kondisi Lulu Hypermark semakin memprihatinkan ketika masuk ke rak-rak makanan. Sebagian besar rak makanan hingga freezer minuman serta frozen food sudah dalam kondisi kosong, hanya tersisa sejumlah roti yang posisinya juga tak karuan.

Beranjak ke bagian store yang lainnya, terlihat beberapa pakaian, barang elektronik, tas, dan sandal yang dibandrol dengan harga murah. Barang-barang tersebut meskipun terbilang masih tertata namun kondisinya jauh dari kata rapih.

Menurut salah satu pegawai yang dijumpai MNC Portal Indonesia, kondisi Lulu Hypermarket yang seperti ini mulai terjadi sejak akhir 2024. Pegawai yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengatakan bahwa sejak saat itu tidak ada stok barang yang masuk.

"Mulai sepi dari sebelum tahun baru, sudah gak ada barang lagi yang masuk. Dari sananya distribusi barang sudah tersendat," terangnya.

 

2. PHK Karyawan

Pegawai tersebut juga mengatakan bahwa kondisi Lulu Hypermarket yang memprihatinkan terjadi di semua store. Ia bahkan mengatakan bahwa tutupnya hypermarket asal Timur Tengah itu berlaku untuk seluruh kawasan di Asia Tenggara, termasuk juga Indonesia dan Malaysia.

Pegawai itu juga menyampaikan ada lebih dari 100 orang pekerja yang terdampak dari tutupnya Lulu Hypermarket The Park Sawangan. Dari jumlah tersebut, sebagian merupakan karyawan tetap sebagian lagi merupakan karyawan kontrak.

"Pesangon dapet, paling cuma Rp30 juta, ditambah BPJS," lanjutnya.

Ia menduga, bangkrutnya Lulu Hypermarket karena biaya operasional yang lebih besar dibanding pendapatan. Terlebih banyak pegawai asing yang menjabat posisi strategis mendapat treatment khusus, misalnya rumah dinas dan tunjangan operasinal lainnya.

Selain itu juga karena banyaknya produk yang kurang cocok jika dijual di supermarket, misalnya sepatu.

"Walaupun marginnya besar (sepatu) tapi barang jarang keluar," tandasnya.

Topik Menarik