Misi Kemanusiaan, 73 Inasar Bertolak ke Lokasi Gempa Myanmar
JAKARTA - Sebanyak 73 personel Indonesia Search and Rescue (Inasar) menuju lokasi terdampak gempa di Myanmar, Selasa (1/4/2025). Gempa mematikan itu telah merenggut ribuan nyawa.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, menyatakan, Myanmar masih membutuhkan uluran tangan.
Ia menyebutkan, per hari ini sudah lebih dari 2.600 korban yang meninggal dunia, namun yang perlu diselamatkan juga masih banyak.
"Untuk kondisi tempat penugasan kali ini tidak seperti negara kita atau tidak seperti penugasan Basarnas 2023 lalu ketika gempa Turkiye dan Suriah," kata Suharyanto melalui keterangan tertulisnya.
"Mungkin situasi disana lebih sulit karena diinformasikan komunikasi belum berjalan bagus, beberapa daerah listrik masih padam. Tentunya yang mendukung tim Inasar di sana sangat terbatas," sambungnya.
Ia meyakini personel Indonesia dapat melaksanakan tugas dengan optimal, berbekal dari pengalaman di Turkiye meskipun sudah lewat dari golden time namun tim Inasar masih bisa mengevakuasi kurang lebih 15 jenazah dan itu bisa menjadi modal untuk bertugas di Myanmar.
"Saat ini, sudah banyak negara yang mengirimkan bantuan personel diantaranya Singapura, Malaysia, Philipina, Korea Selatan, dan China. Semua kekuatan negara hampir sama dan mereka bekerja bersama-sama tidak menonjolkan batas-batas negara," sambungnya.
Bantuan yang dikirimkan Indonesia mencakup tim penyelamatan, tenaga medis, serta logistik yang dikirimkan menggunakan dua pesawat Hercules dan satu pesawat Boeing 747 dari Lapangan Udara Halim Perdanakusumah.