PBSI Berdiskusi dengan Pemain Senior di Pelatnas Cipayung, Bahas soal Prestasi dan Karier Jalur Independen
JAKARTA - Kabid Binpres PBSI, Eng Hian melaporkan PBSI baru saja bertemu dengan para pemain senior di Pelatnas Cipayung. Pertemuan itu membahas prestasi para pemain serta soal mekanisme atlet yang ingin mengambil jalur independen.
Ya, PBSI melakukan pertemuan dengan para pemain senior di Pelatnas Cipayung. Pertemuan itu diikuti oleh Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat beserta Eng Hian.
1. Perlu Dikaji
Pertemuan tersebut dilakukan untuk memberikan semangat serta mendengarkan usulan, kebutuhan dan keinginan para atlet. Diharapkan dengan adanya pertemuan ini, para pemain semakin kerasan dan fokus mencatatkan prestasi.
“Pemain senior ini mempunyai jangka waktu bermain yang tidak panjang, jadi mereka harus punya komitmen yang tinggi selama berada di Pelatnas dan memaksimalkan waktu yang ada untuk meraih prestasi terbaik,” kata Eng Hian dalam keterangan resmi PBSI, Minggu (30/3/2025).
Selain itu, pertemuan tersebut turut membahas perihal kemungkinan pemain yang ingin berkarier di luar Pelatnas PBSI. Eng Hian mengatakan, federasi tidak menghalangi tapi perlu mekanisme yang masih harus dikaji lebih mendalam.
“Kami tidak membedakan atlet tersebut berada di Pelatnas atau luar Pelatnas, yang terpenting mereka adalah atlet anggota PBSI yang membela dan mengharumkan nama Indonesia di kancah International," tutur Eng Hian.
Menjalani karier sebagai pemain profesional bukan hal baru dalam dunia bulu tangkis. Ada banyak nama beken di Indonesia yang menempuh jalur independen, seperti Markis Kido/Marcus Fernaldi Gideon, hingga Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Kemudian saat ini ada dua pasangan yang menjalani karier sebagai pemain independen. Mereka adalah Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani (ganda putra) dan pasangan Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja (ganda campuran).
Meski keduanya berstatus atlet non pelatnas, Sabar/Rez dan Rehan/Gloria tampil cukup ciamik di musim ini. Bahkan beberapa kali mengalahkan para pemain Pelatnas.
2. Sistem Baru dalam Promosi-Degradasi Atlet Pelatnas
Sementara itu, PBSI juga menerapkan sistem baru dalam promosi degradasi atlet pelatnas. Tidak lagi seperti sebelumnya yang dilakukan setiap enam bulan hingga satu tahun, kini atlet bisa saja terkena degradasi dari Pelatnas tanpa harus menunggu periode tertentu
Kebijakan ini juga berlaku dalam perekrutan atlet dari klub ke pelatnas. Diharapkan perubahan tersebut dapat menambah daya kompetitif antar pemain sehingga terus berusaha menjadi yang terbaik.