Gempa Dahsyat Myanmar, Korban Tewas Melonjak Tembus 694 Orang
MYANMAR - Korban tewas akibat guncangan gempa magnitudo 7,7 di Myanmar mencapai 694 orang. Sementara korban luka mencapai 1.670 orang akibat gempa yang berpusat di Mandalay, kemarin.
Hal ini disampaikan militer Myanmar, melansir BBC, Sabtu (29/3/2025).
Diketahui, sebelumnya korban tewas dilaporkan setidaknya 144 orang.
1. Potensi Korban
Sebelumnya, model USGS menunjukkan dampak gempa bumi. Menurut sistem otomatis eksternal dari US Geological Service, gempa bumi di Myanmar berpotensi menewaskan lebih dari 10.000 orang.
Ini hanyalah perkiraan dan dihitung berdasarkan intensitas guncangan dan populasi di daerah yang terkena dampak, di antara faktor-faktor lainnya. Namun, tidak mempertimbangkan dampak lanjutan seperti tanah longsor, likuifaksi, dan tsunami.
2. Detik-Detik Gempa
Seorang warga di Mandalay, Myanmar menceritakan saat gempa bumi terjadi.
"Saya berada di kamar mandi ketika gempa bumi terjadi. Tanah berguncang hebat sejak awal - mungkin berlangsung sekitar 10 detik. Seluruh rumah kami runtuh di depan mata saya. Saat hampir runtuh menimpa saya, saya tersandung dan jatuh, mendarat dengan punggung bawah saya," katanya kepada BBC.
Ia mengaku tidak bisa bernapas. Kemudian, ia berhasil berteriak minta tolong. "Paman dan ayah saya tiba, dan sekitar lima atau enam orang lainnya datang untuk menyelamatkan saya," ucapnya.
"Dalam hitungan detik setelah ditarik dari reruntuhan, gempa bumi lain terjadi dan bangunan tempat kami berlari runtuh. Saya sangat takut dan kesakitan sehingga saya tidak bisa berjalan, jadi ayah saya menyeret saya dan membantu saya bergerak," ucapnya.
Ia menjelaskan, dari tujuh orang di rumah itu, dua bibi diselamatkan bersama dirinya.
"Salah satunya telah meninggal sementara yang lain berada di rumah sakit. Nenek, bibi, dan paman saya belum ditemukan - mereka masih terjebak di bawah reruntuhan," ucapnya.
"Peluang mereka untuk bertahan hidup adalah nol persen. Saya tidak bisa menerimanya. Itu terjadi dalam sekejap mata, tepat di depan mata saya," katanya.