Bedah Kitab Hasyim Asy'ari, Cak Imin: PKB Satu-satunya Partai Miliki Pijakan Ideologis

Bedah Kitab Hasyim Asy'ari, Cak Imin: PKB Satu-satunya Partai Miliki Pijakan Ideologis

Nasional | okezone | Selasa, 25 Maret 2025 - 15:54
share

JAKARTA - DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengakhiri kajian kitab Arrisalah Jami'atul Maqasid karya Hadratusyeikh KH. Hasyim Asy'ari dengan menghadirkan pembalah Mustasyar PBNU, KH. Said Aqil Siroj di Kantor DPP PKB, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2025) sore menjelang berbuka puasa.

Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan itu merupakan tradisi pesantren yang terus di jaga. Ia menilai hanya PKB partai yang memiliki pijakan ideologis.

"Ini bagian dari tradisi pesantren yang terus dijaga. Karena PKB ini partai politik berbasis khazanah kultur dan ilmu-ilmu ahlus sunnah wal jamaah, ilmu-ilmu mahlukatul ulama kaya dengan doktrin, nilai ajaran tradisi, karena itu mungkin ya satu-satunya partai yang memiliki pijakan ideologis, tataran nilai-nilai dan dogma yang lengkap," ujar Cak Imin.

Cak Imin berharap kegiatan kajian serupa dapat digelar satu bulan sekali di Kantor DPP PKB sehingga tidak setahun sekali saat momen Bulan Suci Ramadan saja.

"Saya berharap Gus Yusuf sebagai koordinator memperbanyak lagi kajian-kajian kitab karya-karya Mbah Hashim Asyari. Tadi disepakati minimal satu bulan sekali di kantor ini," ucapnya.

Sementara itu, Kiai Said Aqil mengkaji pasal ketujuh dari kita Arrisalah Jami'atul Maqasid yang membahas tasawuf. Menurutnya tasawuf bukan akhlakul karimah. 

"Akhlakul karimah penting, tapi bukan tasawuf. Hormat tamu, hormat tetangga itu akhlakul karimah, tapi bukan tasawuf. Tasawuf juga bukan ilmu hikmah. Orang di pedang tidak mempan, orang bisa menghilang, orang paham bahasa binatang itu bukan tasawuf," ujar Said Aqil.

Said lantas menjelaskan makna tasawuf sebagaimana dijelaskan oleh para ulama. Yaitu ilmu menata hati agar meraih maqom atau posisi dan kondisi yang diridai Allah SWT.

Menurut Kiai Said, KH Hasyim memaparkan lima jalan sufi dalam kitab tersebut. Pertama, takwa kepada Allah di manapun. Kedua, selalu berpegang teguh pada sunnah Nabi Muhammad SAW. Ketiga, berpaling dari makhluk, baik ketika dipuji atau saat dibenci.

Lalu keempat, lanjut Kiai Said, menerima atau rida atas setiap rahmat dan nikmat yang Allah berikan. Kelima, selalu mengembalikan apapun kepada Allah, baik yang menyenangkan atau yang tidak menyenangkan.

"Maka hakikatnya takwa, dawuh Mbah Hasyim, adalah wara', yaitu selektif, istikamah, konsisten, menjaga sunnah serta akhlakul karimah," ungkapnya

Topik Menarik