Tangis Pilu Kakak Kapolsek Korban Penembakan TNI di Lampung: Sudah Gugur Malah Difitnah

Tangis Pilu Kakak Kapolsek Korban Penembakan TNI di Lampung: Sudah Gugur Malah Difitnah

Nasional | okezone | Selasa, 25 Maret 2025 - 07:51
share

JAKARTA - Tangis kakak kandung Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, Parwati pecah saat menceritakan sosok adiknya yang tewas ditembak saat melakukan penggerebekan di lokasi judi sabung ayam pada Senin 17 Maret 2025 lalu. 

Parwati pun menceritakan kedekatannya dengan adiknya itu. Ia mengatakan, adiknya menganggap dirinya sebagai sosok pengganti dari ibunya yang telah wafat.

“Dia adik bungsu saya, adik saya sangat dekat sekali dengan saya karena adik saya menganggap saya sebagai pengganti almarhum ibu,” kata Parwati saat ditemui di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/3/2025).

Parwati mengaku masih ingat betul momen melihat jasad sang adik yang tebujur kaku dengan bekas luka tembak di bagian kepala. Sembilan hari lamanya dia mencari keadilan akibat banyaknya isu berseliweran di berbagai kanal media sosial.

"Kami bingung, kami harus ke mana mencari keadilan, sedangkan adik saya itu polisi Kapolsek tiga tahun dia mengabdi sebagai polisi," ujarnya.

Pihaknya menceritakan, yang memilukan bagi keluarganya adanya fitnah terhadap sang adik, meski sudah gugur. “Adik saya itu miskin, dia tidak punya rumah yang mewah, kenapa adik saya meninggal di bulan suci Ramadhan saat membubarkan sabung ayam adik saya gugur. Setelah gugur difitnah dengan berbagai macam-macam, tolong pak, saya menuntut keadilan untuk adik saya, saya minta keadilan seadil-adilnya,” jelasnya.

 

Sebagai informasi, tiga anggota polisi tewas saat tengah menggerebek judi sabung ayam di wilayah Kampungkarang Manik, Negara Batin, Way Kanan, Lampung pada Senin 17 Maret 2025 sore. Ketiga anggota polisi itu tewas tertembak saat tengah melakukan penggerebekan judi sabung ayam bersama Tim Gabungan dari Polres Way Kanan dan Polsek Negara Batin. 

Ketiganya yakni Anumerta Briptu M Ghalib Surya Ganta, Anumerta AKP Lusiyanto dan Anumerta Aipda Petrus Aprianto. Belakangan mencuat isu permintaan setoran.
 

Topik Menarik