Zat Besi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak, Kurang Asupannya Bisa Sebabkan Stunting

Zat Besi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak, Kurang Asupannya Bisa Sebabkan Stunting

Gaya Hidup | okezone | Senin, 24 Maret 2025 - 10:28
share

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), 1 dari 3 anak Indonesia di bawah 5 tahun terkena anemia atau kekurangan darah. Hal ini dikarenakan kurangnya zat gizi yang dikonsumsi oleh anak, salah satunya zat besi (Fe) yang berperan dalam pembentukan hemoglobin atau sel darah merah yang nantinya akan membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Kecukupan gizi pada anak berbeda-beda tergantung usia dan jenis kelaminnya. Anak dengan usia 1-3 tahun membutuhkan 7mg zat besi per harinya, sedangkan anak dengan usia 4-6 tahun membutuhkan 10mg zat besi.

Berdasarkan penelitian dari survey gizi di Asia Tenggara yang disebarluaskan pada 2025, sebanyak 65,8 anak kekurangan zat besi. Oleh karena pastikan anak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi karena sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak.

Beberapa makanan yang kaya akan zat besi yaitu sumber zat besi heme (hewani) seperti daging merah, unggas, ikan, namun tidak semua sumber hewani mengandung zat besi. Selain itu, zat besi non heme adalah sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian dan sereal.

Zat besi hewani penyerapannya lebih baik 2-3 kali dibandingkan zat besi non hewani. Pasalnya, pada zat besi non hewani terdapat polifenol yang terkandung dalam teh, kopi, coklat dan kaya akan antioksidan serta ada fitat yang terkandung dalam biji-bijian. Di mana keduanya ini mengikat zat besi sehingga dapat menghambat penyerapan.

Dr. dr. Dian Novita Chandra, M.Gizi yang merupakan Dokter Gizi Medik menjelaskan, agar penyerapan makanan di dalam tubuh dapat maksimal, orang tua harus memberikan jeda antara makan dengan konsumsi minuman seperti teh ataupun kopi.

“Jadi cara penyerapannya agar lebih baik, selalu konsumsi bersamaan dengan vitamin c untuk meningkatkan penyerapan 2 kali lipat atau bisa juga dijedakan. Jadi kalau mau minum teh atau kopi itu dikasih jarak sekitar 1-2 jam dengan makan,” ucapnya dalam diskusi “Optimalkan Zat Besi, Dukung Kepintaran Anak Generasi Maju”, beberapa waktu lalu.

Adapun beberapa gejala yang tidak khas ketika anak kekurangan zat besi, seperti sulit berkonsentrasi, pucat, lemah, letih, lesu dan indra perasa bermasalah yang dapat membuat nafsu makan menurun. Dampaknya adalah tubuh menjadi mudah terserang penyakit, berat badan tidak naik dan tumbuh kembang menjadi terhambat, di mana hal ini termasuk ciri-ciri dari stunting.

 

"Jadi kaitannya dengan stunting keliatan ya, karena pertumbuhan fisiknya juga terhambat" kata dr. Dian Novita

Gejala ini dapat terlihat ketika kadar hemoglobin berkurang atau mengalami anemia defisiensi besi. Hal ini dapat dicegah dengan memastikan anak selalu konsumsi makanan yang kaya akan zat besi sekaligus protein hewani agar mempermudah proses penyerapannya. Tambahkan juga susu pertumbuhan yang difortifikasi zat besi.

Selain itu, Brand Manager SGM Explore, Amir Aziz mengungkapkan bahwa setelah timnya melakukan wawancara dengan ibu-ibu, ternyata sebanyak 50 ibu-ibu yang ditanya itu masih belum mengetahui bahwa zat besi ini penting dan berhubungan serta berpengaruh pada kepintaran anak. Untuk itu, edukasi terkait pentingnya zat besi penting untuk terus dilakukan.

Topik Menarik