Jenazah Guru Korban KKB Segera Dipulangkan, Gubernur NTT Kutuk Keras Aksi Biadab di Papua

Jenazah Guru Korban KKB Segera Dipulangkan, Gubernur NTT Kutuk Keras Aksi Biadab di Papua

Terkini | okezone | Senin, 24 Maret 2025 - 07:21
share

FLORES – Jenazah Rosalia Rerek Sogen, seorang guru asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi korban kebiadaban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan, akan segera dipulangkan ke kampung halamannya di Flores Timur.

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, dengan tegas mengutuk aksi brutal yang menewaskan warganya yang bertugas mengabdi sebagai pendidik di Papua.

Gubernur Melki mengungkapkan rasa duka dan kemarahannya atas insiden tragis ini. Sejak menerima kabar pada Sabtu malam, ia langsung bergerak cepat dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak di Papua dan Jakarta untuk memastikan kondisi yang sebenarnya.

"Sebagai kepala daerah, saya sangat prihatin dan marah atas aksi keji ini! Warga NTT, terutama para guru dan pekerja, datang ke Papua untuk mengabdi dan mencari nafkah, bukan untuk menjadi korban kekerasan! Ini harus dihentikan!" tegas Gubernur Melki.

Ia memastikan bahwa pemerintah daerah tidak tinggal diam. Pihaknya telah melakukan komunikasi intensif dengan tokoh masyarakat, aparat keamanan, serta pihak terkait untuk menjamin keselamatan warga NTT di Papua.

Gubernur Melki juga menegaskan bahwa pemerintah NTT sedang mengupayakan pemulangan jenazah Rosalia Rerek Sogen secepatnya.

“Tadi pagi, saya sudah berkoordinasi dengan Bupati Flores Timur serta tokoh NTT di Jayapura untuk mempercepat proses pemulangan jenazah. Kita tidak akan membiarkan keluarga korban menunggu lama,” ujarnya.

Selain itu, warga NTT di Papua juga turut berperan dalam membantu proses pemulangan.

Di tengah situasi mencekam ini, Gubernur Melki menyerukan agar semua pihak tetap tenang dan tidak terprovokasi. Namun, ia juga menegaskan bahwa aksi teror terhadap warga sipil harus dihentikan.

"Saya telah berbicara dengan tokoh-tokoh Papua agar ketegangan tidak semakin meningkat. Tidak boleh ada lagi kekerasan terhadap warga sipil, terutama mereka yang datang dengan niat baik untuk bekerja dan mengabdi di Papua!" serunya.

Gubernur Melki menegaskan bahwa warga NTT yang bekerja di Papua adalah bagian dari pembangunan daerah dan tidak terlibat dalam konflik apa pun.

“Kita tidak bisa terus membiarkan kekerasan ini terjadi. Semua pihak harus bertanggung jawab atas keamanan dan perdamaian di Papua. Saya mendesak aparat keamanan bertindak lebih tegas untuk melindungi warga sipil,” tegasnya.

Dengan tragedi ini, ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. “Papua adalah tanah yang kaya dan beragam. Jangan biarkan kekerasan merusak persaudaraan yang sudah ada. Kita harus bersatu melawan aksi biadab seperti ini,” tutupnya.
 

Topik Menarik