Daftar Motor Bebek yang Produknya Gagal di Indonesia

Daftar Motor Bebek yang Produknya Gagal di Indonesia

Otomotif | okezone | Minggu, 23 Maret 2025 - 05:38
share

JAKARTA - Meskipun motor bebek dulunya mendominasi pasar otomotif Indonesia, beberapa model tidak berhasil. Beberapa di antaranya bahkan dianggap tidak berhasil karena berbagai alasan, mulai dari desain yang tidak diminati. Beberapa daftar motor bebek yang produksinya gagal di Indonesia:

1. Honda Blade 125

Sebagai motor bebek dengan desain sporty, Honda Blade 125 dirilis untuk pasar muda. Motor ini digerakkan oleh mesin 125 cc SOHC 2-katup dengan pendingin udara, yang memiliki tenaga 9,86 PS pada 8.000 rpm dan torsi 9,30 Nm pada 4.000 rpm. Panel instrumen analog, sistem pengereman cakram depan, dan desain bodi yang aerodinamis beberapa fiturnya. Meskipun memiliki spesifikasi yang mirip dengan Honda Supra X 125, Blade 125 tidak disukai karena desainnya yang terlalu besar dan tidak proporsional, terutama di bagian ekor. Akibatnya, hanya lima tahun setelah peluncurannya pada tahun 2014, produksinya dihentikan pada tahun 2019.

2. Honda Revo Techno AT

Honda Revo Techno AT salah satu inovasi terbaru Honda, yang menggabungkan kemudahan transmisi otomatis dengan kemampuan motor bebek. Motor ini pertama kali dirilis pada tahun 2010 dan dilengkapi dengan mesin 110 cc SOHC 2-katup dengan pendingin ganda. Ini memiliki tenaga 7,68 PS dan torsi 7,9 Nm. Teknologi CV-Matic dan sistem injeksi PGM-FI generasi ketiga dengan sensor O2 dan konverter catalytic adalah fitur utamanya. Namun, pelanggan Indonesia lebih suka skutik atau motor bebek daripada bebek matik. Karena memadukan fitur bebek dan skutik, dianggap lebih sulit untuk dirawat. Produksi juga dihentikan pada 2013.

 

3. Yamaha Lexam

Yamaha Lexam, yang dirilis pada tahun 2011, adalah upaya Yamaha untuk memasuki pasar bebek matik. Motor ini memiliki mesin 113,7 cc 4-tak OHC silinder tunggal dengan teknologi YCAT (Yamaha Compact Automatic Transmission). Ini memiliki tenaga 8,7 Tk pada 8.000 rpm dan torsi 8,73 Nm pada 7.000 rpm. Dengan sistem starter elektrik dan kick, tampilannya mirip dengan Jupiter Z dan Jupiter MX. Namun, ide bebek matik ini tidak diterima oleh pelanggan Indonesia, seperti halnya Revo Techno AT, sehingga produksinya dihentikan pada tahun 2013.

4. Suzuki Arashi

Dengan mesin 125 cc dan desain agresif, Suzuki Arashi mencoba bersaing di segmen bebek sport. Meskipun memiliki kinerja yang baik, Arashi kesulitan bersaing dengan model lain yang lebih populer, seperti Yamaha Jupiter MX. Akibatnya, Arashi tidak bertahan lama di pasar.

5. Kawasaki Edge

Meskipun memiliki desain yang sporty, Kawasaki Edge kesulitan bersaing dengan model lain yang lebih populer, seperti Honda Supra X dan Yamaha Jupiter, karena penjualan yang rendah, Kawasaki menghentikan produksinya.

Topik Menarik