Luhut Terkejut Makan Bergizi Gratis Berdampak Besar ke Ekonomi
JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan keterkejutannya terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian bangsa.
"Kita semua terperangah juga melihat bahwa dampak MBG ini memang luar biasa kepada pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, ekosistem yang terbangun dari ekonomi, dan seterusnya, dan penurunan kemiskinan," ucap Luhut, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/3/2025).
1. Efek yang Tercipta dari Program MBG
Pernyataan tersebut didasarkan pada laporan dari Ahli Kemiskinan Prof. Arie Anshory Yusuf yang menyatakan bahwa program MBG berpotensi membuka hingga 1,9 juga lapangan kerja baru dan menurunkan angka kemiskinan menjadi 5,8 persen jika dijalankan dengan baik. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial.
Arief mencontohkan bahwa keluarga dengan tiga anak bisa mendapatkan bantuan sebesar Rp600.000 per bulan melalui program ini. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), yang masing-masing sekitar Rp200.000.
"Jadi sangat tidak mungkin tidak besar, semua paham itu, cuma kita melakukan kajian secara kuantitatif. Tapi poinnya adalah karena ini sangat progresif, maka kita harus pastikan roll out-nya berjalan dengan baik," ujar Arief.
2. Tiga Langkah untuk Menyukseskan Program MBG
Agar implementasi program MBG berjalan dengan efektif, Arief mengusulkan tiga langkah utama. Langkah pertama adalah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses bisnis atau "business process review" serta memastikan adanya audit rutin yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Langkah kedua dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan program. Dengan cara ini, masyarakat akan merasa lebih memiliki dan mendukung keberlangsungab program MBG.
Langkah ketiga adalah mencegah kebocoran dalam rantai pasok, terutama dengan mengurangi ketergantungan pada bahan impor yang sebenarnya tidak diperlukan.
"Ini akan membuat rantai pasok yang betul-betul terjaga sehingga dampaknya betul-betul seperti yang diharapkan. Tapi sekali lagi intinya ini mari kita jaga bersama karena ini flagship bangsa ini," ujar Arief