Disebut Ahmad Dhani Nyolong Lagu Dewa 19, Judika Tegaskan Bukan Maling
Judika akhirnya angkat bicara terkait tudingan Ahmad Dhani yang menyebut dirinya mencuri lagu-lagu milik Dewa 19 setelah ia memutuskan untuk tidak lagi membawakan lagu grup musik legendaris tersebut karena urusan perizinan yang berkaitan dengan mekanisme direct license.
Melalui unggahan di akun Instagram @ahmaddhaniofficial, Ahmad Dhani menulis sindiran tajam untuk Judika. Pentolan Dewa 19 tersebut secara terang-terangan menyebut jebolan Indonesian Idol itu hanya ingin membawakan lagu grup band yang digawanginya secara gratis tanpa membayar royalti.
"Abis nyolong lagu Dewa 19, begitu ditagih ogah bawain lagi. Maunya gratisan," tulis Dhani dikutip dari Instagram @ahmaddhaniofficial, Minggu (23/3/2025).
Tidak tinggal diam, Judika akhirnya memberikan klarifikasi melalui penjelasan panjang yang menunjukkan posisinya sebagai musisi yang menghormati hukum dan etika dalam dunia musik. Ia juga menegaskan tidak pernah merasa mengambil keuntungan tanpa izin dari karya milik orang lain.
Foto/Instagram @jud1ka
Wakil Ketua DPRD Karawang Minta Pemkab Jaga Kualitas Pelayanan Ditengah Efisiensi Anggaran
Terlebih dari Dhani yang selama ini ia anggap sebagai panutan dan sosok senior yang dihormati karena pernah bersama dalam proyek Mahadewa. Dalam penuturannya, Judika menyebut bahwa ia tidak ingin membalas kemarahan Dhani.
Sebab baginya, pria yang ia panggil Pakde itu tahu bahwa ia bukanlah seorang pencuri lagu apalagi pengemis royalti. Melainkan sesama pencipta yang memahami betul pentingnya menghormati hak intelektual.
"Banyak yang nanya postingan ini ke aku. Kok diam aja dibilang nyolong dan mau gratisan?! Jadi Ada beberapa alasan. Pertama: Ahmad Dhani (aku panggilnya Pakde) itu panutan aku di musik, pernah bareng di Mahadewa band," kata Judika dikutip dari Instagram @jud1ka.
"Jadi kalaupun dia marah-marah, aku nggak masalah dan nggak usah dibalas, karna sesungguhnya dia tau aku bukan maling yang suka nyolong apalagi maunya gratisan," sambungnya.
Suami Duma Riris ini juga menegaskan bahwa keputusannya untuk berhenti sementara membawakan lagu-lagu ciptaan pencipta yang sedang memperjuangkan skema direct license merupakan bentuk tanggung jawab dan upaya untuk menghindari konflik hukum maupun etika, sembari menunggu kejelasan dari regulasi yang berlaku.
"Sebelum semuanya jelas dan berkekuatan hukum, aku memang sementara tidak menyanyikan lagu-lagu pencipta yang memperjuangkan direct license," jelasnya.
Sebagai pencipta lagu, pria 46 tahun itu lebih memilih untuk mempercayakan pengelolaan hak cipta kepada Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), yang merupakan institusi resmi bentukan pemerintah. Baginya sistem tersebut, jika dikelola dengan transparan dan akuntabel bisa menjadi solusi kolektif demi keadilan dan efisiensi dalam distribusi royalti kepada seluruh pencipta.
Lebih lanjut, pemilik nama asli Judika Nalom Abadi Sihotang ini juga menyampaikan harapannya agar LMK dan LMKN bisa terus meningkatkan kualitas layanan, memperbaiki sistem pendataan serta pengumpulan hak atas pertunjukan (performing rights), tidak hanya dalam event off air, tetapi juga secara lebih luas di berbagai tempat publik komersial seperti tempat karaoke, restoran, hotel, hingga pusat perbelanjaan.
Hal ini dianggapnya penting agar para pencipta lagu bisa benar-benar mendapatkan haknya secara proporsional dan tepat sasaran. "Kedua: Aku juga pencipta lagu. Jadi tau persis yang diperjuangkan adalah Hak hak pencipta supaya sampai ke orangnya. Hanya saja aku berjuang dengan cara yang berbeda. Memberikan hak pemungutan ke LMKN selaku lembaga yang dibentuk pemerintah," ujarnya.
"Dan menuntut LMK-LMKN bisa bekerja lebih baik, transparan, accountable, dan memiliki sistem dan alat yang mumpuni untuk mendata mengcollect dan mendistribusikan performing rights, bukan cuma event off air, tetapi juga di publik komersial seperti (karaoke, restoran/cafe, hotel, mall dll)," tambahnya.
Di akhir pernyataannya, pelantun Aku Yang Tersakiti itu juga mengungkapkan bahwa selain fokus pada urusan musik dan hak cipta, saat ini ia tengah mengalihkan energi dan perhatiannya untuk mendukung perjuangan Timnas Indonesia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2025 zona Asia melawan Bahrain pada 25 Maret mendatang.
"Alasan ketiga. Nah Ini nggak kalah penting. Lagi siapin energi yang banyak untuk mendukung Indonesia menang Lawan Bahrain tanggal 25 Maret Nanti!! Semangat Timnas Garudaku! Aku selalu mendukungmu!! Beban berat tapi tetap optimis Indonesia Bisa!!!" pungkasnya.