Polemik Eks Karyawan Lion di Garuda Digaji Rp117 Juta

Polemik Eks Karyawan Lion di Garuda Digaji Rp117 Juta

Ekonomi | okezone | Rabu, 19 Maret 2025 - 17:35
share

JAKARTA - Sekretariat Bersama Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang meminta Presiden Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir turun tangan bantu atasi kisruh 14 mantan karyawan Group Lion Air masuk jajaran manajemen Garuda Indonesia.

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merespons kabar perihal 14 mantan karyawan Lion Air mendapat gaji hingga Rp117 juta per bulan saat bekerja di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Kabar tersebut juga ramai di media sosial.

Juru Bicara Kementerian BUMN Putri Viola mengatakan, gaji yang diterima karyawan maskapai Garuda Indonesia seyogyanya harus disesuaikan dengan jabatannya. Posisi yang diemban pun harus berdasarkan kebutuhan perusahaan.

1. Kurang Transparan

Serikat karyawan menilai masuknya 14 karyawan dari Group Lion Air kurang transparan. Sehingga bisa dianggap mengganggu stabilitas karyawan di internal dan berpotensi menyelipkan konflik kepentingan.

"Kami Sekretariat bersama, dengan ini memohon perhatian dari Bapak Presiden Prabowo Subianto dan solusi dari Menteri BUMN Erick Thohir atas permasalahan ini, guna memulihkan kepercayaan masyarakat dan investor serta stabilitas internal perusahaan," tulis pers rilis serikat Karyawan Garuda, Rabu (19/3/2025).

 

2. Kirimkan Surat
 

Terkait proses rekrutmen 14 pegawai Lion Air yang dinilai kurang transparan, Serikat Karyawan Garuda sempat mengirimkan surat kepada Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Wamildan Tsani Panjaitan pada tanggal 5 Maret 2025. Isi surat tersebut menuntut agar 14 karyawan Lion Air dinonaktifkan.

"Hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari Bapak Wamildan Tsani Panjaitan," tulis pers rilis Serikat Karyawan Garuda.

Serikat Karyawan Garuda Indonesia menilai proses rekrutmen terhadap 14 pegawai Lion Air ini akan mengganggu prinsip  Good Corporate Governance (GCG). "PT Garuda Indonesia telah memiliki direksi yang kompeten, SDM internal yang berkualitas, berintegritas, dan loyal, serta bekerja sama dengan konsultan rekrutmen profesional," lanjutnya.

Serikat Karyawan menyebut kebijakan ini menimbulkan keresahan di seluruh karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang saat ini menjaga produktivitas dalam menjaga keberlangsungan Perusahaan, dimana terjadi kesenjangan antara 14 orang tersebut dengan karyawan internal, karena tidak sesuai dengan aturan jenjang karir di Perusahaan.

3. Timbulkan Konflik
 

Serikat karyawan Garuda menganggap masuknya 14 orang pegawai Lion Air ke Garuda Indonesia di tengah Dirut Garuda yang juga mantan CEO Lion Air bisa menimbulkan konflik kepentingan. Terutama ketika dilakukan secara tidak transparan, tanpa justifikasi kebutuhan bisnis yang jelas, dan tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap keberlangsungan bisnis secara menyeluruh.

"Kami mengindikasikan bahwa beberapa dari 14 orang tersebut yang saat ini ditempatkan di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan diberikan jabatan strategis, bahkan hingga level Direksi di Garuda Indonesia Group," kata Serikat Karyawan Garuda.

Proses rekrutmen seperti ini bahkan dinilai berdampak lebih dalam terhadap kepercayaan para investor, mengingat Garuda Indonesia adalah perusahaan terbuka.

Topik Menarik